Saga mengerjapkan mata beberapa kali. "Kamu... serius? Ah, nggak. Nggak mungkin. Gila kali, orang kemarin-kemarin aja banyak yang deketin masa tiba-tiba punya pacar. Kalopun kamu punya pacar aku pasti tau, Nes."
Hm, ya ya ya, dasar! Si paling tau mah emang susah kalo mau dikibulin.
"Ini pada kenapa sih? Gue bukan pacarnya Ines kok, santai, men," ungkap pria berlogat Jakarta itu. "Kenalin, gue Kevan, sepupunya Ines."
Saga nenatap cengo pria yang kini mengajaknya berjabat tangan. Haha, benar kan? Ines pasti mengerjainya. Ia tadi syok kala mendengar ucapan Ines, tapi analisanya seketika langsung bermain. Wanita itu mana mungkin langsung gandeng pria sebagai pacarnya sementara belakangan ini Ines gencar didekati dirinya dan Juan. Namun yang menjadi rasa keterkejutan Saga bukan itu, melainkan paras pria ini yang seperti oppa-oppa korea idaman kaum hawa. Tubuh tinggi sedikit kurus, kulit putih, tatanan rambut poni depan serta kacamata bulat yang bertengger di matanya.