Suara seruputan terdengar. Dua kepala dengan model rambut yang berbeda tapi sama-sama acak-acakan itu menunduk, memakan mi instan buatan Sakha. Keduanya duduk di meja makan, dengan Poppy yang mengawasi keduanya di bawah meja.
Tidak ada yang berbicara, hanya ada suara seruputan mi instan yang terdengar. Mereka terlihat begitu fokus makan sangking kelaparannya mereka.
"Pinter juga lo masak mi."
Sakha mendengus. Dia memilih untuk tidak menjawab ucapan Raka atau Sakha merasa mereka akan kembali bertengkar sekali lagi.
Ini sungguh aneh, beberapa saat yang lalu, mereka bertengkar. Dan kini mereka berbaikan. Bukan berbaikan juga sih, lebih tepatnya mereka hanya makan di atas meja yang sama. Sakha juga heran kenapa dirinya ini terlalu baik memasakkan mi untuk Raka. Sulit sekali menjadi orang baik ini.