Nona hanya tersenyum kecut mendengar apa yang dikatakan Bram. Angin dari mana Bram mengatakan itu. Bram yang sudah pulang dari rumah Nona tersipu malu, dia tidak tahu harus berkata apa. Ada rasa penyesalan di hatinya saat mengingat kejadian 30 tahun lalu. Dia terlalu bodoh menghabisi Narsih dan sekarang dia malah mengejarnya.
Drt ... drt ...
Nona mengambil ponsel dan melihat Dino menelpon dirinya. "Iya Dino, ada apa ya?" tanya Nona.
"Kamu lagi apa? Apa kamu udah makan Non? Kalau belum, aku antarkan kamu makanan," ucap Dino lagi.
Nona memijit kepalanya, dia tidak tahu harus berkata apa. Dan tentunya dia mau jawab apa. "Sudah, tadi Bram datang. Aku rasa dia curiga kepadaku Dino. Karena aku tidak keluar rumah beberapa hari ini. Jadi dia datang ke sini," jawab Nona lagi.