"Ke mana janjimu, Sarah? Kamu bilang akan bercerai dengan Andra lalu menikah denganku. Ke mana janji itu?" Suara Andrew tenggelam kala setetes bening kristal jatuh dari sudut matanya.
Sarah tak bisa menahannya, ia juga menangis dalam waktu bersamaan dengan kegundahan di dalam dadanya.
"Maaf," lirih Sarah sambil menunduk dan terisak pelan.
Andra mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di atas meja kerja, satu tangannya yang lain berada di bawah dagu. Pria itu tengah berpikir dan mencari cara untuk menuntaskan niat yang ada di dalam kepalanya.
Pria itu menghela napas panjang, ia tengah berpikir bagaimana membuat Andine bahagia dan merasa berharga. Andra juga ingin memperlakukan wanita itu dengan spesial, seperti mengajaknya pergi ke suatu tempat dan menghabiskan waktu bersama.
"Makan malam secara privat di sebuah restoran?" gumam pria itu dengan dahi mengernyit. "Sepertinya hanya itu yang bisa aku lakukan."