Di balkon kamarnya, Ben berdiri memandangi suasana malam yang sunyi. Pikirannya tengah sibuk memikirkan soal Andine yang membuatnya bingung.
"Kau belum tidur, Ben?" Tiba-tiba muncul seorang wanita di belakang pria itu.
Ben lantas menoleh, dahinya mengernyit bingung melihat siapa yang datang.
"Biasakan ketuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar orang lain, Sarah," ujar Ben dengan nada tak suka. Sedangkan Sarah, wanita itu hanya tersenyum tipis.
"Kau sudah pulang? Ternyata masih ingat rumah?" sindir Ben sambil melipat tangan di depan dada.
Sarah mendengkus, wanita berwajah angkuh itu berkata, "Kenapa? Kau tidak suka kalau aku pulang?" tanyanya sinis.
Ben tertawa kecil, "Tidak juga. Tak ada dirimu di rumah ini, itu malah lebih baik," jawab Ben asal.
Sarah mengerutkan kening, ia hampir menduga apakah suaminya salah bicara atau tidak.
"Kenapa, Ben? Apa kau senang jika di rumah tidak ada aku?" Sarah merasa terkejut saat Ben mengucapkan kalimat itu.