"Jadi kira-kira kapan keluarga kita akan mendapatkan anggota yang baru?"
"Saat pulang dari Bali nanti, kami ingin mendengarkan kabar baik."
"Gaskan, Bro!"
Rasanya dunia semakin tidak berpihak pada Andine. Pertanyaan itu mestinya tak hanya terus ditanyakan padanya.
Keturunan? Haha! Bahkan menangis pun tidak akan pernah ada niatan memberikannya. Pernikahan yang sama sekali tidak diinginkan ini bukankah hanya obsesi keluarga besar semata? Mengapa harus mengorbankan perasaan?
Bukan tentang keturunan saja. Ini tentang masa depan anak yang akan lahir tanpa cinta dari kedua orang tuanya. Sungguh egois bila memikirkan semua itu. Bagaimana bisa mereka mengharapkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan?
"Berhentilah meminta kami untuk memberikan keturunan."
"Andra! Wajar bila kami bertanya. Kalian sudah menikah, sudah sewajarnya memiliki seorang anak."
"Tidak juga secepat itu."