"Ugh!" Gerald langsung berlari ke arah toilet terdekat, sementara itu, Pedro sudah meracau tak jelas.
Pemenang pertandingan ini tentu adalah Stalin. Sang pencinta alkohol sejati. Ia bahkan tidak terlihat mabuk sama sekali meski sudah menghabiskan 15 gelas.
"Heh, cucu tidak guna!" pekik Hazar. Apa yang bisa diandalkan dari Pedro? Sepertinya tidak ada. Dan dia sudah tahu itu dari kegagalan yang terus dilakukannya.
"Nak Stalin mau cash apa transfer?" tanya Hazar. Asisten Hazar tampak siap siaga di samping pria itu.
Stalin tersenyum tipis. "Transfer saja Kakek."
Berada di dalam kamar Bela, ia dikelilingi oleh saudari suaminya. Mereka adalah wanita baik, dan penuh perhatian.
"Terima kasih semuanya," ucap Bela.
"Tidak perlu mengatakan itu, Anna. Kau adalah orang penting untuk Malik, dan sudah menjadi kewajiban kami untuk menjagamu."