Aku dan Black Pearl masih duduk melihat apa yang terjadi dalam ingatan itu, aku terus mencuri pandanganku padanya. Karena aku sangan penasaran dengannya yang berubah drastis.
"Hera, aku mengajakmu ke sini untuk memperhatikan ingatan ini bukan wajahku!" tegurnya.
"Hehe, ketahuan ya?"
Kami pun kembali melihat ingatan itu.
Kali ini mutiara besar itu di bawa ke sebuah desa di pulau kecil di sana mereka mendewakan mutiara itu layaknya berhala, setiap pagi ada saja orang yang menyiram air agar dia selalu bersih.
Tak lama kemudian ada ingatan yang menunjukkan bahwa ada salah satu dari mereka sakit keras. Kulitnya kering dan kakinya lumpuh karena termakan penyakit itu saat salah satu dari mereka menyiram mutiara itu orang yang memiliki penyakit tak sengaja meminum air tersebut dan tubuhnya kejang-kejang.
"Kenapa dia?"
"Apa yang harus kita lakukan?" teriak para penduduk.
"Kenapa dia?" tanyaku.