"Terima kasih!" celetuk Zhair, tiba-tiba.
Mina memandangnya dengan tatapan fokus. "Untuk apa itu?"
"Untuk semuanya. Untuk hari ini ataupun untuk kedepannya, terima kasih sudah mengizinkan aku kembali mendekat ke arahmu. Padahal dulu, entah kenapa aku sangat membencimu. Tapi sekarang aku dan Marta sangat membutuhkan kehadiranmu!"
Mina terdiam ia memandang wajah zahir dengan tatapan tidak mengerti.
"Kenapa berterima kasih? Bukankah kamu sudah mengatakan jika aku adalah Kakakmu, dan dengan begitu kalian berdua merupakan Adikku? Karena itu, aku tidak ingin kalian mengambil jalan yang salah! Terlebih lagi jalan yang akan menyusahkan kalian di masa depan nanti! Huff ... jangan sampai kalian berdua tersesat dan putus asa pada akhirnya!" jelas Mina, memandang wajah Zhair yang tengah memandangnya dengan tatapan lekat.
Zhair tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan seraya ia mengerti apa yang di maksud oleh wanita itu.