Kana menatap tajam Damar yang menyeringai, " oke, mungkin Om bisa bantah dengan alasan yang terlalu sinetron itu. Tapi.. gak selamanya penjahat bisa bersembunyi kan?" sindir Kana.
" Silahkan lanjut prasangka kamu, siapa tau kalau beruntung kamu memang bisa membebaskan suamimu " balas Damar dengan senyum yang terlihat meremehkan.
" Bukan karena beruntung Om, tapi karena memang suami saya bukan pelakunya "
" Kamu itu terlalu-"
" Pak, maaf. Tapi bisa tolong jangan membuat keributan?" tegur Siswanto. Ia dapat melihat bahwa Damar sangat meremehkan dan tidak menyukai Kana.
Damar berdeham, " ya, maaf. "
" Bukti selanjutnya apa, Pak?" tanya Kana pada Siswanto.
Pria berumur tiga puluhan itu menampilkan foto kartu identitas karyawan dengan lambang Arkano Group.
" Wah, bukannya bukti ini udah jelas ya Pak? Kartu identitas pengawal Arkano Group yang bernama Danu, bahkan penuh darah korban. Di temukan di mana ini Pak?" tanya Kana yang masih tetap berpura-pura tidak tau.
Saya ingatkan, bahwa semua yang saya tulis tentang proses pembutian dan pemeriksaan sama sekali tidak sesuai dengan kehidupan nyata karena saya sendiri pun tidak tau bagaimana proses yang sebenarnya. Mohon anggap tulisan saya sekedar hiburan dan tidak menyangkut pautkan dengan kejadian di kehidupan nyata ya.
Terima kasih!