"Kamu tidak menyesal?" tanya Ivan dengan mengusap punggung Putri yang berkeringat sama seperti dirinya, Ruangan kamar ini memang dingin tapi tetap saja kalah oleh panasnya aura kedua orang yang tadi bergulat hebat di tempat tidur.
"Nyesel dikit." jawab Putri dengan tertawa dan Ivan berdecak kesal.
"Padahal saya masih tahan kok, Put. Harusnya kamu yang atur untuk menghentikan itu." keluh Ivan, walau tidak begitu yakin dengan ucapannya sendiri namun Ivan lebih baik menahan hasratnya dari pada harus gagal menjalani persyaratan yang sudah Putri berikan padanya.
"Kak Ivan, terlalu kaku deh. Put cuma becanda, Kak." kini Putri yang berdecak untuk Ivan, dan Ivan hanya mengkerucutkan bibirnya.