Setelah seminggu kejadian itu telah berlalu Elis kembali bekerja menjalani aktivitasnya seperti biasa ia tidak ingin menemui Tuan Adinata lagi sekarang berusah. setelah kuat untuk kembali masa depannya saat pintu ruangan terbuka dosen pengajar sudah lebih dulu keluar Elis menyeka keringatnya. Karena, kelelahan beberapa makalah sudah dia kerjakan
Elis menatap kepergian Leni yang bersiap untuk berangkat ke kantor merasa sedih, sendiri, tidak memiliki teman
Saat sampai di depan ruangan parkir beberapa mahasiswa sudah lebih dulu pulang Elis melirik jam di pergelangan tangannya sudah hampir pukul 8 malam. Saat itu juga datang dengan mengenakan motor berwarna agak kehitaman itu tersenyum pada Elis. Elis mengernyitkan dahinya padahal tidak meminta atau bahkan mengirim pesan pada untuk dijemput
"Ayo cepat naik bentar lagi udah masuk jam 9 nih keburu." Willem memakaikan helm di kepala Elis tanpa wanita itu meminta