Bagian timur Kekaisaran, terdapat sebuah hutan yang begitu luas hingga membentang dari utara ke selatan. Hutan Sankta atau disebut juga Hutan Suci oleh para manusia, mereka menyebutnya begitu karena berkaitan dengan perang 500 tahun yang lalu. Memanglah Hutan Sankta menjadi tempat yang paling penting kala itu, karena jika salah satu pihak kalah–Kekaisaran atau Aliansi suci, maka mereka dapat menguasai hutan itu dan membuat pertahanan pihak lainnya menjadi sangat terancam.
Di akhir perang, ketika semua aliansi suci tinggal mengerahkan pasukan menuju Ibukota Kekaisaran. Kabar burung terdengar jika pasukan aliansi mulai terpecah dan akhirnya mundur dari medan perang, Kekaisaran memanfaatkan momentum itu untuk memulihkan kekuatan dan menguasai kembali hutan sankta hingga 70% dari keseluruhan hutan.