Semakin gelap langit Ibukota, dari dalam bangunan rumah sakit sesekali ia menatap keluar melalui jendela. Lalu kembali menoleh memperhatikan satu rekannya yang masih menyantap makan malamnya. Lirikan matanya beralih kepada seorang pria tak berekspresi yang juga rekannya, rasa kantuk yang ia keluhkan sebelumnya nampak bukanlah ucapan semata, ia duduk bersandar pada bantal yang ia buat berdiri dengan mata terpejam seakan sedang tertidur.
Edward hanya tersenyum melihat mereka, merasa tenang begitu melihat mereka baik-baik saja. Meski hubungan yang ia jalin bersama mereka masih terbilang sangatlah singkat, tetapi ikatan yang belum pernah ia miliki menjadikannya sebagai hal paling penting dalam perjalanan hidupnya saat ini.
Mungkin kali ini akan baik-baik saja, pikirnya.
Setelah menelan suapan terakhir dalam mulutnya, Retto bertanya kepadanya Edward "Oh ya, aku dengar dari kapten jika kau membantu dia menyelamatkan kami."