Void membaca satu persatu surat laporan yang diberikan kepadanya, wajahnya sangat serius saat membaca laporan karena dari semua laporan itu, Void mendapatkan semua informasi apa yang ia butuhkan saat ini. Hubungan antar Kerajaan dengan Kekaisaran, perdagangan di Kekaisaran, kerja sama dagang antara Kekaisaran dengan Kerajaan lain.
Laporan yang dibuat oleh Ink Owl tertulis di kertas jika kerja sama dagang yang di ajukan oleh Kekaisaran kepada Kerajaan Tirtein telah disetujui oleh kerajaan Tirtein. Nama kerajaan itu membuat kerutan di kening Void, ia sama sekali belum pernah mendengar nama Kerajaan itu, bahkan di dalam game pun ia tidak tahu nama Kerajaan lain selain Hertia, Negeri Elf dan Kerajaan Dwarf. Tetapi bukan berarti kerajaan-kerajaan lain tidak ada, semua Kerajaan lain di dalam game hanya disebutkan sebagai sekutu Kerajaan Hertia.
"Scintia, apa Kau pernah pergi ke Kerajaan manusia?" Tanya Void.
"Kerajaan manusia? Maaf paduka, Saya tidak pernah kesana. Bukan berarti tidak pernah, tapi itu sudah lama sekali saya tidak mengunjungi Kerajaan manusia. Saya tidak begitu menyukai mereka, paduka," Jawab Scintia, suaranya sangat santai saat berbicara membuat Void beranggapan jika Scintia tidak memiliki dendam dengan manusia.
"Tidak menyukai? Kenapa?" Tanya Void lagi.
Scintia terdiam sesaat, menatap langit-langit seakan sedang memikirkan jawaban yang tepat "Hmm … hampir kebanyakan manusia itu egois, selalu merasa diri mereka paling tinggi, sangat angkuh sudah begitu mereka menindas orang lain hanya demi kepentingan mereka," Void tersenyum kaku mendengarnya, ia tidak menyangkal jika manusia seperti itu karena di kehidupan sebelumnya pun banyak manusia seperti itu disekitarnya "Tapi, saya tidak menganggap mereka semua seperti itu. Ada juga manusia yang benar-benar tulus dengan perasaanya, jujur disetiap ucapannya dan tidak memandang rendah ras lain."
"Lalu kenapa Kau masih membenci mereka?"
"Itu … Karena manusia-manusia baik seperti itu selalu ditindas manusia lainnya, selalu seperti itu tanpa melawan sama sekali. Benar-benar bodoh, karena itu saya tidak menyukai mereka."
Ucapan Scintia tidak berbohong, tetapi perasaanya seperti itu. Ia membenci manusia, semua sikap manusia yang terlalu lemah dan terlalu sombong, Scintia membencinya.
"Begitu."
"Mohon maaf paduka, tapi kenapa paduka tiba-tiba bertanya seperti itu?"
"Tidak, tadinya Aku juga ingin bertanya bagaimana pandangan manusia tentang Kekaisaran Iblis kepada mu. Tapi mendengar mu berkata sudah lama tidaj mengunjungi mereka, jadi ya–."
Scintia tiba-tiba berdiri kemudian mencondongkan tubuhnya dengan cepat serta posisi kepalan tangan kanan di dada kirinya "Maafkan saya!" Ucap Scintia merasa bersalah "Saya tidak bisa memberitahu anda karena ketidaktahuan saya, mohon maaf paduka!" Lanjutnya lagi dengan suara tinggi.
"Ti--tidak apa-apa, tenanglah Scintia. Jika kamu tau tidak apa-apa, aku tidak akan marah atau merasa kecewa dengan mu," Ucap Void menenangkan Scintia "Sewaktu membaca laporan ini, Aku tiba-tiba saja merasa jika saat ini Kekaisaran diterima oleh banyak orang. Manusia, Elf, Dwarf, mereka berbeda dari kita tapi kita tetap mencoba berhubungan baik dengan mereka."
Scintia menegakkan tubuhnya kembali, kemudian berbicara dengan serius "Ini berkat kerja keras paduka. Kekaisaran menjalin hubungan dengan ras lain, bahkan dengan ras manusia yang menganggap Iblis sebagai musuh juga bisa menjalin hubungan dengan Kekaisaran," Void meliriknya penasaran, sedikit terkejut dirinya melihat Scintia berwajah seperti itu. Tetapi sesaat kemudian, ia tersenyum lembut dan kembali berbicara "Paduka, kedamaian yang anda buat ini adalah harta paling berharga bagi penduduk Kekaisaran. Anda juga melihat saat pergi ke kota, penduduk kota menikmati hidup mereka tanpa memikirkan rasa takut dari ras lain, mereka dapat bekerja dengan tenang dan hidup dengan nyaman di tempat ini. Semua itu berkat Anda, paduka Void," Scintia menekuk kedua lututnya, dia berlutut di hadapan Void secara tiba-tiba "Karena itu, paduka Kaisar Void. Kami semua yang berada di istana ini, kami semua akan mempertahankan apa yang sudah anda raih. Kami akan menjaga dan melindungi kedamaian yang anda inginkan ini, meskipun nyawa kami menjadi taruhannya."
Mata Void membulat sempurna mendengar kata-kata Scintia, terkejut dirinya mendengar kata-kata yang seperti sangat memuja dirinya. Meski Void merasa jika itu bukan ditujukan kepada dirinya, tapi kepada 'Void yang sebelumnya'. Void terdahulu melakukan sesuatu yang besar kepada Kekaisaran ini lalu menciptakan kedamaian untuk seluruh bangsa Iblis, membaurkan diri dengan ras lainnya, meski ras lain takut kepada Iblis tetapi entah bagaimana dia bisa meyakinkan ras lainnya sampai menciptakan kedamaian untuk ras Iblis. Saat mendengar semua kata-kata pujian Scintia, ia menyadari satu hal yang membuatnya menemukan sedikit titik terang untuk jawaban dari pertanyaan yang membuatnya terseret masuk kedalam Aester World.
'Kaisar Iblis menginginkan kedamaian, semua kedamaian didalam Kekaisaran ini adalah hasil kerja kerasnya, dia sampai menjalin dengan ras lain dan kerajaan-kerajaan lainnya untuk membuat Iblis diterima di dunia ini. Jika pun itu hanya muslihat untuk menaklukkan dunia, mungkin dia sudah melakukannya saat perang besar 500 tahun yang lalu seperti tertulis di buku sejarah. Tetapi buku itu berkata jika perang berakhir dengan Kekaisaran berdamai dengan kerajaan-kerajaan manusia lainnya dengan berbagai kesepakatan, jika Kaisar Void repot-repot melakukan itu hanya untuk menaklukkan dunia dikemudian hari itu sama sekali tidak ada gunannya, karena hal yang sama bisa saja terjadi lagi, dia bukan orang bodoh yang akan mengulangi hal yang sama. Tapi jika kedamaian ini yang Kaisar inginkan, kenapa Iblis dianggap jahat dan kenapa Kaisar membakar desa tempat tinggal pahlawan?'
"Ah!"
Suara yang cukup keras keluar dari mulutnya tanpa ia sadari saat sedang berpikir keras sampai menarik perhatian Scintia di dekatnya.
"Paduka?! Ada apa? Apa ada sesuatu yang salah?" Tanya Scintia terdengar panik.
"Ti--tidak, maaf. Tidak ada apa-apa, tolong lanjutkan kerja mu Scintia," Ucap Teo mengalihkan perhatiannya.
Saat itu ia menyadari jika ada kemungkinan yang lain yang bisa terjadi yang membuat sang Kaisar membakar desa itu 'Bagaimana jika Kaisar membakar desa itu karena tahu jika ada pahlawan yang disana? Seorang yang hidup hampir 1000 tahun pastinya punya kemampuan untuk melihat takdirnya sendiri … Biasanya di novel seperti itu sih. Karena tahu itu, dia melihat ancaman dari pahlawan yang akan mengacaukan Kekaisaran karena itu dia membakar desa itu … Kalau begitu aku akan … Aku akan … Aku akan apa?'
Pikirannya dibuat bingung dengan sendirinya, saat ia memikirkan apa alasan Kaisar membakar desa itu ia kembali menyadari jika saat ini adalah dia adalah Kaisar yang sudah mengetahui takdirnya, tahu kalau dia akan dibunuh dalam waktu 20 tahun lagi oleh pahlawan dan dia tahu dimana tempat pahlawan itu dilahirkan.
'Apa-apaan ini … Apa maksudnya ini? Aku terseret ke dunia game Aester World dengan alasan untuk mencari kebenaran bangsa Iblis, terlempar 20 tahun ke masa lalu sebelum game berakhir. Karena itu, aku bisa mengetahui masa depan … Aku bisa mengetahui takdir bangsa ini dan takdir ku sendiri … Tapi bukankah itu sama saja seperti Aku adalah Kaisar yang sebelumnya? Sial apa maksudnya ini!'
Void sekali lagi menemukan jalan buntu untuk jawaban dari pertanyaan yang menyeretmya ke dunia ini
To be continue
Meski mencari alasan pada Void yang sebenarnya, tetapi itu semakin membuatnya merasa pusing. Ia merasa tidak ada bedanya dengan Kaisar jika memang Kaisar itu sudah tahu takdirnya akan dibunuh oleh pahlawan. Tapi jika memang seperti itu, apa dia bisa mencegah apa yang terjadi di dalam game? Void memijat pelan keningnya, meredakan rasa pusing di kepalanya, mungkin memang itu yang harus aku lakukan, pikirnya kemudian ia mengambil kertas laporan yang lain.
Kertas laporan yang lain masih menumpuk, belum lagi kertas yang harus di tanda tangani olehnya yang masih dipilah oleh Scintia. Ada rasa malas menghampirinya untuk sesaat, tetapi menyadari banyak informasi di tumpukan itu membuat ia tidak bisa mengabaikan mereka.
"Hmm? Guild petualang bulan ini lebih banyak menjual bahan ke Kekaisaran ya, itu hebat," Ucap Void terkejut melihat angka setiap barang-barang yang di dapat seluruh guild di Kekaisaran "Tetapi kita hanya membayar harga setengahnya ya, menurutmu kenapa Scintia?"
Scintia langsung menjawab "Itu karena Kekaisaran tidak mengambil pajak dari guild, sebagai gantinya Kekaisaran hanya membeli dengan setengah harga."
"Begitu, ternyata Kamu tahu ya."
"Tentu saja, saya siap jika pengetahuan saya di uji oleh paduka."
Scintia menganggapnya seperti itu, walau kenyataanya Void bertanya karena ia sama sekali tidak tahu oleh tentang hal itu. Akhirnya untuk menjaga martabat dan harga dirinya, Void berkata "Ah be--benar, aku mengujimu. Karena itu, tolong langsung menjawab jika aku bertanya ya."
"Baik paduka!" Balas Scintia dengan sangat senang karena merasa diandalkan Void.
"Ka--kalau begitu apa kamu tahu apa yang kita lakukan kepada benda yang kita beli dari Guild?" Tanya Void lagi, ia memanfaatkan Scintia yang salah paham.
"Itu … Para pengerajin di Istana akan membuat alat untuk para prajurit seperti pedang, perisai atau tongkat sihir, lalu mereka juga membuat aksesoris sihir dan Tanaman herbal akan dijadikan obat unggulan oleh para alkemis sedangkan sisanya akan disimpan di gudang istana untuk keadaan darurat," Jelas Scintia cukup lengkap.
Namun masih ada yang mengganggu dalam benak Void, ia menanyakannya "Lalu darimana pedagang mendapat bahan-bahan yang mereka jual? Obat-obatan dan tanaman herbal mereka menjualnya juga kan?"
Kemudian Scintia menjawabnya kembali "Mereka membelinya dari guild pedagang. Seperti guild petualang, guild pedagang tempat berkumpulnya para pedagang pemula sampai ahli fungsinya adalah membantu para pedagang pemula sampai ahli dalam karir mereka seperti peminjaman uang modal atau mencarikan tempat untuk mereka berjualan, mereka juga dibantu jika mengalami perampokan atau pencurian."
"Ah begitu. Tapi tunggu, bukankah pekerjaan yang ada di guild petualang adalah permintaan dari orang-orang? Orang-orang akan membayar ke guild petualang untuk diminta mencarikan sesuatu kan?" Tanya Void lagi.
"Benar, quest hanya dibuat dari orang-orang yang melakukan permintaan kepada guild petualang. Tapi, para petualang tidak mendapatkan uang dari quest saja, mereka bisa menjual tanaman herbal atau barang-barang lainnya dari dungon dan barang-barang itulah yang kita beli dari guild lalu guild juga wajib menjual sesuatu kepada Kekaisaran sebagai pajak mereka."
"Bagaimana jika mereka tidak memiliki barang yang untuk dijual?"
"Mereka akan membuat quest sendiri untuk para petualang."
"Oooh."
Void terdiam sesaat setelah mendengar penjelasan Scintia tentang guild yang ada di Kekaisaran. Tetapi, ia sudah tidak asing dengan jenis-jenis guild itu. Guild yang disebutkan oleh Scintia juga ada di Kerajaan Hertia, guild petualang adalah salah satu sumber untuk pahlawan mencari uang dan sang pahlawan juga pernah mendapat side-quest untuk membantu seseorang pergi ke guild pedagang.
Void mengambli lembar selanjutnya yang menuliskan laporan guild pedagang, namun itu tidak tertulis sebagai pajak tetapi total penghasilan dan total pedagang yang terdaftar di guild pedagang.
"Apa guild pedagang tidak dikenai pajak?" Tanya Void lagi.
"Tentu saja tidak, guild pedagang adalah milik Kekaisaran. Tidak seperti guild petualang yang dimiliki oleh salah satu pengusaha manusia yang berpusat di kerajaan paling timur di benua ini, Guild pedagang hanya dimiliki oleh penguasa wilayah seperti sebuah Negeri atau Kerajaan. Karena itu, Guild petualang di Kekaisaran di urus langsung oleh Kekaisaran dan orang yang mengurus guild pedagang adalah … Wanita succubus itu," Suara Scintia terdengar menguat saat menyebut ras wanita itu, ia sangat membencinya saat menyebut itu.
"Ah … Lilith ya," Ucap Void sambil tersenyum kaku, ia mengetahui bagaimana buruknya hubungan mereka berdua berdasar bagaimana ia melihat mereka berbicara saat di ruang singgasana "Y--ya Lilith mengerjakan pekerjaannya dengan baik, laporannya pun lengkap. Kamu juga mengetahui banyak hal tentang pekerjaan-pekerjaan yang lain, kalian benar-benar hebat," Ucap Void mencoba mengubah suasana Scintia.
Bibirnya masih menekuk, tetapi Scintia tidak terlihat kesal seperti sebelumnya "Maaf, paduka," Ucapnya terdengar menyesal, ia kembali memilah kertas-kertas laporan dan kertas yang di tanda tangani yang masih tercampur.
Void hanya tersenyum kecil mendengar ucapan kecil Scintia. Setiap jenderal melakukan pekerjaanya dengan sangat baik, mereka tidak hanya menjaga Kekaisaran dalam hal militer tetapi juga politik dan kestabilan Kekaisaran, Void merasa kagum dengan mereka yang bekerja untuk Kekaisarn ini.
Mungkin ini adalah hal yang memang Kaisar inginkan, pikir Void seraya mengambil lembaran kertas selanjutnya.
Setiap lembar Void ambil dan Void baca, tidak ada hal yang mengancam Kekaisaran entah itu ancaman dari luar atau ancaman dari dalam, ia merasa sedikit lega saat membaca semua laporan-laporan itu. Tumpukan kertas berisi laporan selanjutnya diberikan oleh Scintia setelah ia selesai memilah kertas-kertas itu.
Void pun berkata "Bawa saja semuanya kemari, aku akan menyelesaikan semuanya."
Scintia menganggukkan kepalanya, ia menaruh tumpukan lembar kertas yang harus di tanda tangani di samping lembar laporan. Void mengambil salah satu kertas yang harus ia tanda tangani, kertas itu berisi permintaan dari salah satu Raja Iblis untuk membuat sebuah aliran irigasi di sebuah desa yang berada di selatan, alasan permintaan itu dibuat juga tertulis dengan jelas yaitu karena kurangnya air di desa itu.
Merasa itu baik untuk rakyatnya, Void mengambil bulu dengan ujung yang dicelupkan ke tinta hitam, kemudian ia menuliskan gelarnya dan juga namanya di bawah isi surat itu. Begitu juga selanjutnya, selama menurutnya akan baik-baik saja maka ia tetap menyetujuinya kecuali sebuah permintaan yang menurutnya sangat berat seperti permintaan dari sebuah Kerajaan manusia untuk menjadi sekutu.
Void terdiam tanpa berkata apa-apa saat melihat isi surat yang dari kertasnya pun sudah berbeda dari kertas-kertas lain, kertas itu berasal langsung dari Kerajaan yang meminta mereka untuk menjadi sekutunya.
"Mungkin ... Aku akan merundingkannya dengan Ink Owl nanti," Ucap Void lalu menaruh kertas itu di laci meja.
Meski terasa sedikit berat, tapi sedikit demi sedikit Void merasa bisa bekerja sebagai seorang Kaisar Iblis
To be continue