Di dalam Istana, tepatnya di ruang kerja Kaisar Iblis yang maha agung. Seperti namanya, ruangan itu adalah tempat Sang Kaisar bekerja. Walau sebagian besar tugasnya sudah di tangani oleh Ink Owl, tetapi beberapa hal penting seperti penandatanganan permintaan izin dan pembuatan keputusan Kekaisaran, semua itu berada pada tangan Kaisar.
Kaisar Void yang memiliki kehidupan sebelumnya, beberapa hari lalu hanyalah seorang pelajar SMA biasa yang memiliki kecerdasan rata-rata tetapi mulai dari kemarin ia menjalani kehidupannya sebagai Kaisar dari Kekaisaran Iblis, sosok yang paling berpengaruh dalam Kekaisaran Iblis bahkan pemimpin dari seluruh ras Iblis. Ia harus mampu menjaga kedamaian yang di tinggalkan Kaisar Iblis yang sebenarnya, menjaga wilayah, berhubungan dengan negeri lain dan ras lain, lalu juga mengerti keinginan rakyatnya. Semua masalah itu harus ia selesaikan tanpa membuat masalah lain, pekerjaan seperti itu cukup membuatnya membenturkan kepalanya ke atas meja.
"Aku tidak cocok bekerja di pemerintahan!" Keluhnya cukup keras, ia berani berbicara seperti itu karena tidak ada siapapun di ruangan itu "Kenapa aku harus berada disini?! Aku sama sekali tidak mengerti!"
Pintu berdecit membuat gema di ruangan itu, pelayan pribadinya kembali membawa tumpukan kertas di pelukannya juga sebuah peta tergulung di tangan kanannya.
"Karena Aku tidak mengerti, Aku harus belajar."
"Hm? Paduka, Anda berbicara sesuatu?"
"Tidak."
Scintia tidak mendengar gumam Void yang sangat kecil.
"Paduka, saya membawa apa yang Anda pinta. Catatan bulan lalu yang sudah selesai anda kerjakan dan peta wilayah Kekaisaran."
Catatan yang dikerjakan oleh Kaisar bulan lalu yang artinya pekerjaan yang dilakukan oleh 'Void yang sebelumnya' yang dalam artian adalah Kaisar Iblis yang sebenarnya. Void ingin sebisa mungkin mempelajari bagaimana Kaisar Iblis yang sebenarnya mengerjakan semua pekerjaannya sebagai Kaisar, karena dengan begitu ia dapat mengikuti peran Kaisar Iblis yang sebenarnya.
"Terima kasih, Scintia. Oh ya, tolong bantu aku untuk memilah mana yang harus di tanda tangani dan hanya laporan yang harus ku baca," Ucap Void saat mengambil catatan dan peta yang di bawa Scintia.
"Paduka, apa tidak masalah jika saya melihat laporannya?" Tanya Scintia merasa ragu.
"Kau tidak perlu membacanya, cukup lihat bagian sudut kertas apakah ada tanda untuk di tanda tangani atau tidak."
"Saya mengerti, paduka. Kalau begitu permisi, paduka," Ucap Scintia, ia membungkuk dan kembali menegakkan tubuhnya, lalu mengambil setumpuk kertas di atas meja sang Kaisar dan menaruhnya ke atas meja yang berada di belakangnya.
"Duduk saja di sofa," Ucap Void lagi mengizinkan Scintia duduk di atas sofa yang biasanya diperuntukkan untuk tamu-tamu penting, pelayan sepertinya tidak mungkin pantas untuk duduk di atas sofa seperti itu meski ia pelayan pribadi Kaisar.
"Terima kasih, paduka," Balas Scintia, ia duduk di sofa dan mulai memilah kertas-kertas seperti apa yang di perintahkan oleh Void.
Void menaruh catatan kerja Kaisar yang sebenarnya, kemudian ia membuka peta yang mencakup seluruh wilayah Kekaisaran dan juga sedikit wilayah kerajaan lainnya. Ia sedikit terkejut ketika melihat peta itu, peta yang tergambar sama persis seperti di game Aester World. Namun dalam game itu, wilayah Kekaisaran di warnai dengan warna hitam yang tandanya sebagai wilayah paling berbahaya. Letak wilayah Kekaisara berada paling barat di dunia itu, memiliki wilayah paling luas dan kekayaan alam yang melimpah, memiliki gunung tinggi, tambang yang banyak, lalu ikan yang melimpah karena bagian barat Kekaisaran adalah laut lepas yang tidak dimiliki siapapun, lalu yang terakhir sebagian besar Hutan Sanktas adalah milik Kekaisaran. Hutan Sanktas dianggap sangat istimewa, beragam tumbuhan herbal dan bahan baku masakan tumbuh disana, monster-monster buas yang hidup disana pun menjadi sumber penghasilan untuk para petualang di Kekaisaran.
'Kekaisaran ini … Luar biasa, Penduduknya pun sangat patuh, mereka hidup damai sejahtera. Warga yang tinggal di desa pun tidak diberi beban yang berat untuk pajak mereka, hanya mengambil seperempat dari hasil panen. Aku masih tidak mengerti kenapa Negeri yang besar seperti Kekaisaran hanya mengambil sedikit dari desa untuk sumber daya mereka, apa itu tidak membebani Kekaisaran? Ya jika ini berjalan selama berabad-abad itu berarti ini berjalan lancar,' Pikir Void mencoba memahami bagaimana Kaisar bekerja.
Peta itu tergambar dengan jelas bagian-bagian Kota, Desa, juga tempat seperti tambang dan juga tempat bernama dungeon–tempat dengan aktvitas monstre paling tinggi. Benar-benar sebuah peta yang sangat berbahaya, jika peta itu jatuh ke tangan musuh maka tamat sudah dirinya beserta Kekaisaran.
"Scintia, apa penduduk kota memiliki peta ini?" Tanya Void khawatir.
"Tidak paduka, peta ini hanya ada satu dan peta ini hanya dimiliki oleh anda, paduka."
Jawaban itu membuatnya tenang, terdengar dengan jelas ia menghela nafas sambil berucap "Begitu," lalu ia kembali berkata "Mungkin suatu saat kita mengganti petanya dengan peta umum, memasukan tempat sumber daya di peta itu berbahaya. Jika peta ini dicuri, mungkin kita bisa kehilangan semua sumber daya kita. Cukup nama kota dan desa, juga geografi alam di wilayah Kekaisaran."
"Jadi, anda akan memakai peta yang dijual untuk penduduk?" Tanya Scintia.
"Ya lebih baik begitu. Terutama nama desa-desa kecil, akan sangat bagus jika mereka tidak ada di peta."
"Kalau boleh tahu, apa alasan anda paduka?"
Void terdiam sesaat lalu ia melihat kearah Scintia dengan tatapan heran "Tentu saja berbahaya. Seperti yang aku bilang, jika peta ini di curi oleh musuh kita, mungkin mereka akan melakukan serangan dengan membakar desa-desa yang ada di peta ini. Apa menurutmu mereka dapat menahan serangan tiba-tiba? Seandainya nanti kita akan memakai desa untuk menyimpan pasukan, pasukan itu pasti akan ketahuan dan akhirnya berujung kacau rencana kita saat perang."
Scintia tiba-tiba langsung berdiri, lalu mencondongkan tubuhnya kearah Void dengan kepalan tangan kanan di dada kirinya.
"Maafkan saya paduka, karena sudah mengatakan hal bodoh. Saya benar-benar tidak memikirkan hal itu, sangat luar biasa anda dapat berpikir sejauh itu."
"Ti--tidak apa-apa. Lanjutkan kembali kerja mu, tentang peta ini aku–. Hm?" Ucapan Void terhenti, pandangannya teralih kepada lingkaran cahaya di sudut kanan atas pandangannya yang terus berkedip dengan sangat lembut. Ia membuka layar system dan melihat sebuah lingkaran merah kecil di kolom yang bertuliskan peta, ketika membuka peta sebuah tulisan mencuat di tengah-tengah bertuliskan 'Anda mendapatkan peta', secara otomatis peta yang memetakan ruangan ini bergeser menjadi sebuah peta yang sama persis seperti yang ia pegang saat ini 'Ah … Kalau seperti ini di bakar pun tidak masalah,' Batin Void ingin tertawa ketika peta yang ia pegang muncul dalam systemnya.
"Paduka?"
"Ah tidak apa-apa. Untuk peta ini aku akan mengurusnya."
"Baik paduka."
Void kembali menutup layar systemnya, kembali fokus ke peta yang ia pegang "Ah …," Suara Void keluar tanpa sengaja, ia melihat sesuatu yang menarik di peta itu, sebuah dungon.
Berdasarkan pengetahuan Void dari kehidupan sebelumnya, dungeon menjadi tempat para petualang bekerja untuk mengumpulkan material di dalam dungeon atau material yang jatuh dari monster yang telah dibunuh. Material-material itu dapat di jual di tempat bernama guild dan nantinya guild akan menjualnya kepada negara, jika di Kekaisaran maka material itu akan dijual kepada Kekaisaran. Salah satu dungeon yang berada di peta itu tidak begitu jauh dari Ibukota.
"Aku rasa … Aku memiliki rencana untuk besok," Void menyeringai tanpa disadari oleh Scintia.
To be continue.
\==============
Note: "Layar Status" akan diubah menjadi "Layar System"