Keluar dari tempat makan tersebut lalu mereka langsung menaiki Taxi lagi.Setelah beberapa lama kemudian,mereka sampai didepan rumah Nafsya.Lalu Rizam langsung berbicara
"Jangan lupa belajar dan istirahat yang cukup ya"
"Siap,sayang"
Lalu mereka langsung saling melempar senyum.Setelah itu,Rizam langsung menaiki lagi Taxi tersebut untuk menuju ke rumahnya.Tak lama kemudian,dia pun sudah sampai dirumahnya.Ketika dia sudah masuk ke dalam rumahnya,lalu Narina langsung menghampiri dirinya dan dia langsung berbicara
"Cie.... Ada yang habis kencan nih"
Rizam tak merespon perkataan adiknya dan langsung menuju ke kamarnya tetapi Narina langsung mengikutinya.Dia pun langsung berbicara lagi,
"Kak... Aku sudah merekam ketika kakak menembak Kak Nafsya loh,jadi aku bisa tunjukkan kepada Ayah dan Bunda"
Kemudian Rizam langsung berlari ke kamarnya Narita,lalu dia langsung mencari ponselnya tetapi dia tak menemukannya.Lalu Narita langsung datang dan mengambil ponselnya dibawah kasurnya.
"Kakak mencari ini ya?" tutur Narina sambil menunjukkan ponselnya
"Ayo berikan kepada kakak!"
"Silahkan saja ambil!"
Kemudian Rizam mencoba untuk mengambilnya dari tangan Narina namun tak kunjung dia dapatkan,lalu dia langsung memeluk tubuh Narina agar mudah mendapatkan poselnya.Hampir saja Rizam mendapatkan ponselnya Narina tetapi dikarenakan Narina tertawa sangat kencang sekali hingga membuat Nadia langsung menghampiri karena merasa penasaran.
Melihat kehadiran Nadia,dia langsung berbicara
"Nadia... Ayo tangkap!"
Dengan cepatnya Nadia menangkap ponselnya Narina,lalu Narina langsung berbicara.
"Cepat lari!"
Ketika Rizam ingin mengejarnya lalu Narina langsung mendorong Kakaknya hingga terbaring dikasur,lalu dia langsung mengunci kamarnya.Rizam yang sudah dikunci dalam kamar adiknya pun langsung berbicara,
"Dek... Ayo buka kuncinya!sebenarnya sih kakak juga bisa loh mendobrak pintu kamarnya,tapi apakah kamu mau jika pintu kamarnya rusak?"
Mendengar ancaman dari kakaknya Nadia langsung terkejut,lalu dia langsung berbicara
"Sudahlah berikan saja ponselnya,aku gak mau ya pintu kamarnya dirusak oleh Kak Rizam"
"Aku bukan tipe orang yang mudah menyerah begitu saja"
"Terserah kamu deh" respon Nadia sambil berjalan meninggalkan Narina
"Gak ada respon berarti Kakak akan mulai mendobraknya ya"
"Eh jangan Kak,aku akan membukakan pintunya tapi Kakak gak boleh ngambil ponselku"
"Lah kok jadi kamu yang mengancam Kakak?"
"Yasudah kalau begitu aku tak akan membukakannya,dan silahkan saja dobrak pintunya jika ingin dimarahi Ayah dan Bunda"
Apa yang dikatakan oleh Narina ada benarnya juga lalu Rizam pun lamgsung pasrah dan berkata
"Oke,Kakak gak bakal ngerebut ponsel kamu lagi"
Lalu Narina langsung membukakan pintu tersebut,kemudian Rizam langsung berjalan menuju kamarnya dengan wajah yang kesal.Saat dia sudah sampai dikamarnya,tiba - tiba ada notifikasi pesan masuk diponselnya.
Melihat pesan masuk dari Nafsya,Rizam yang awalnya kesal langsung menjadi senang dan tersenyum.Hingga akhirnya tibalah malam hari seperti biasanya keluarga Rizam sedang melakukan makan malam bersama.
Saat makan malam sudah selesai,lalu Narina langsung berbicara
"Bunda... Ayah... Ada yang ingin aku tunjukkan"
"Apa itu?" respon Maulana dan Zainaf secara bersamaan
Saat Narina ingin mengeluarkan ponselnya lalu Rizam langsung berbicara
"Kakak ke kamar duluan ya,soalnya Kakak sudah mengantuk"
Lalu Narina langsung menarik tangan Kakaknya,kemudian dia langsung berbicara
"Orang yang akan diintrogasi tidak boleh pergi"
"Ada apa sih sebenarnya?Bunda jadi penasaran"
"Sebentar Bun" respon Narina
Lalu saat ponselnya Narina diberikan kepada Zainaf,Rizam diam - diam ingun kabur namun Narina langsung menahannya.
"Sabar ya kak" tutur Narina
Kemudian Rizam hanya pasrah,lalu kedua orangtuanya Rizam langsung melihat vidio Rizam yang sedang menyatakan perasaannya pada Nafsya lalu Maulana langsung berbicara
"Wah anak Ayah sangat jantan sekali ya"
"Jelas dong,Rizam gitu loh" respon Rizam dengan sombongnya
"Eh kok malah dipuji?kenapa gak diintrogasi aja sih?" tanya Narina
"Apanya yang perlu diintrogasi?semuanya sudah jelaskan?" respon Rizam
Kemudian Rizam langsung menuju ke kamarnya.Hingga akhirnya tibalah pagi harinya,seperti biasa Rizam dan kedua adik kembarnya berangkat ke sekolah bersama.Dan akhirnya pun pembelajaran dimulai,saat beberapa lama kemudian waktunya istirahat pun tiba lalu Rizam langsung mendekati Nafsya.
"Sayang... Ayo kita ke Kantin sekarang!" ajak Rizam
"Sekarang aku bawa makanan dari rumah dan makanannya pun banyak sekali,bagaimana jika kita makan bersama?"
"Oke,ayo kita makan!tetapi mau makan dimana?"
"Kalau tidak salah lihat,tadi ini aku melihat ada taman disekolah ini.Bagaimana jika kita berdua makan disana?"
"Oke,ayo kita kesana!"
Kemudian mereka berdua langsung menuju ke taman tersebut,dan saat sampai disana lalu mereka pun langsung duduk dikursi yang berada disana.Kemudian Nafsya langsung berbicara,
"Sayang... Ayo buka mulutmu!"
Lalu Rizam langsung mengikuti perintahnya Nafsya kemudian Nafsya langsung menyuapi Rizam.Setelah itu,mereka berdua saling menyuapi.Sementara itu,Zevin yang tak sengaja melewati taman merasa sangat iri dan marah sekali lalu dia langsung bergumam dalam hati
"Aku akan secepatnya merebut dia darimu,Rizam"
Setelah itu,Zevin langsung menuju ke kelasnya dengan ekspresi wajah marahnya.Tiba - tiba Laisya dan kedua temannya yang tak sengaja melintasi taman dan melihat mereka berdua,lalu Laisya langsung berbicara
"Siapa sih cewe yang bersama dengan Rizam?"
"Dia murid baru dikelasnya,dan dia juga telah ditembak oleh Rizam saat hari kemarin"
"Wow aku tak menyangka jika dia bisa membuat Rizam terpukau,tetapi kita gak boleh diam saja.Kita harus memberikan dia pelajaran"
"Benar itu"
Kemudian mereka bertiga langsung menuju ke kelasnya.Sementara itu,Rizam dan Nafsya langsung menuju ke kelasnya karena waktu istirahat telah berakhir.Tak lama kemudian,tibalah waktu pulang.
Nafsya langsung menghampir Rizam dan bertanya
"Sayang... Sekarang kamu mau langsung pulang atau mau kemana gitu?"
"Hari ini aku mau latihan Taekwondo bersama kedua adikku,apakah kamu mau menemaniku latihan?"
"Tentu saja aku mau"
"Yasudah,kalau begitu gak masalahkan kalo kamu pulang dengan menggunakan Taxi?nanti aku akan menjemputmu setelah aku ganti pakaian"
"Ouh gak masalah kok"
Lalu Rizam langsung mencarikan Taxi untuk Nafsya.Setelah itu,dia langsung menaiki mobilnya.Saat sudah sampai dirumah,Rizam dengan cepatnya mengganti pakaian.Kemudian dia langsung berbicara,
"Dek.. Kalian berangkat ke tempat latihan dengan menggunakan mobil ya.Kakak akan menggunakan motor"
Tanpa berkata - kata lagi,Rizam langsung keluar dan mengendarai motornya menuju ke rumah Nafsya.Tak lama kemudian,mereka sudah sampai ditempat latihan Taekwondo.Sebelum Rizam memulai kegiatannya lalu Nafsya langsung berbicara,
"Semangat sayang!"
Rizam hanya membalasnya dengan senyuman,lalu Rizam dan yang lainnya langsung mulai latihan.Betapa terkejutnya Nafsya melihat ...
章節 6: Rizam dan Nafsya pacaran
Lalu Rizam langsung berdiri sambil menghadapi Nafsya,kemudian dia langsung memegang tangan Nafsya.Nafsya langsung terkejut,Narina yang melihatnya langsung bersiap - siap untuk merekamnya karena dia tahu bahwa kakaknya akan menyatakan perasaannya pada Nafsya.
Kemudian Rizam langsung berbicara
"Nafsya... Apakah kamu mau menjadi pacarku?"
Para murid yang berada di kantin langsung bersorak,
"Terima"
"Terima"
"Terima"
Lalu Nafsya yang kebingungan langsung bertanya,
"Rizam,sebenarnya apa maksudmu?"
"Kamu hanya tinggal menjawab mau atau tidak"
Kemudian jantung Nafsya langsung berdebar - debar,lalu dia langsung menarik nafas kemudian berbicara
"Ya aku mau"
Para murid yang berada disekitar kantin langsung bersorak dengan gembira,
"Selamat ya Rizam" tutur salah satu murid
Sementara itu,Narita langsung menghampiri Rizam dan Nafsya.Lalu dia langsung berbicara
"Wow,aku tak menyangka jika kamu akan melakukan itu.Selamat ya,semoga hubungan kalian langgeng"
"Ya semoga saja begitu" respon Rizam
Setelah itu,kedua adiknya Rizam langsung mendekati Rizam
"Kak... Keren banget"
Lalu Nafsya yang melihat kehadiran mereka berdua langsung kebingungan,dia pun langsung bertanya
"Rizam... Kamu punya adik kembar?"
"Ya benar,mereka berdua adalah adikku"
Lalu Narina dan Nadia langsung memperkenalkan dirinya kepada Nafsya.Kemudian Nafsya yang masih kebingungan membedakan mereka berdua lalu langsung bertanya,
"Bagaimana cara membedakan mereka?"
"Mereka berdua secara fisik semuanya sama tetapi mereka bisa dibedakan hanya dari sifatnya.Narina memiliki sifat yang periang,usil dan banyak bicara sedangkan Nadia memiliki sifat yang pendiam walaupun akhir - akhir ini dia selalu menyindir tetapi sifat pendiamnya masih ada" tutur Rizam menjelaskan
"Oke,mungkin aku belum bisa membedakan kalian hari ini tetapi lama kelamaan jika aku sudah sering berkomunikasi dengan kalian mungkin aku bisa dengan mudahnya membedakan"
Lalu Narina dan Nadia langsung tersenyum.Sementara itu,Jauzan langsung datang dan menarik Nadia sambil berbicara
"Sayang... Ayo kita ke kelas sekarang"
Nadia pun langsung terkejut,lalu Narina langsung berbicara
"Sayang... Itu bukan aku"
"Eh maaf,aku tak tahu"
Kemudian Narina langsung mendekati Jauzan,dan mereka berdua pun langsung menuju ke kelas sedangkan Nadia ditinggalkan
"Narina... Mengapa Nadia tak kau ajak?"
"Biarin,aku takut dia menggangu aku dan Jauzan"
"Hei,kamu tak boleh begitu kepada saudaramu!"
Narina tetap melanjutkan langkahnya tanpa menggubris perkataan Rizam,lalu Nadia langsung berbicara
"Gak apa - apa kok kak,aku bisa ke kelas sendiri"
"Jangan!ayo kakak antar kamu sampai ke kelas!"
Sebelum mengantarkan Nadia lalu Rizam langsung berbicara
"Nafsya.. Gak masalah kan jika kamu ke kelas duluan?"
"Gak masalah kok,tapi aku juga ingin ikut kamu mengantarkan Nadia ke kelasnya.Apakah boleh?"
"Ouh iya,tentu saja boleh"
Lalu mereka berdua langsung mengantarkan Nadia ke kelasnya,disaat perjalanan menuju ke kelasnya Nadia,mereka bertiga hanya diam saja.Dan saat Nadia sudah masuk ke kelasnya,lalu mereka berdua langsung menuju ke kelas mereka.
"Rizam... Aku tak menyangka jika kamu juga menyukai diriku"
"Apa maksudmu?jadi sebenarnya kamu juga menyukaiku?"
"Ya benar sekali,saat kita saling mengirim pesan kepada kamu.Aku merasa nyaman sekali dan aku pun menjadi semakin kagum kepada kamu"
"Aku sangat senang sekali mendengarnya"
Lalu mereka berdua pun saling memandang sambil tersenyum,saat sudah sampai dikelas lalu salah satu murid dikelasnya langsung berbicara,
"Rizam.. Mengapa kamu tak menggandeng tangan pacarmu?"
"Oke jika itu yang kamu inginkan"
Kemudian Rizam langsung menggandeng tangan Nafsya hingga menuju ke tempat duduknya Nafsya.Para murid dikelasnya pun langsung bersorak karena merasa kagum dengan keromantisan mereka.
Sementara itu,salah seorang siswa dikelasnya yang bernama Zevin juga menyukai Nafsya sejak awal melihatnya.Dia pun merasa sangat marah karena Rizam telah mendahuluinya.
"Oke,lihat saja nanti!hubungan kalian tidak akan langgeng karena aku akan merebutnya darimu" tutur Zevin dalam hati
Saat beberapa lama kemudian,akhirnya kegiatan belajar dikelasnya Rizam sudah selesai.Lalu Para murid pun langsung keluar dari sekolah untuk pulang ke rumahnya masing - masing.Sementara itu,sebelum Rizam menuju ke kelas kedua adiknya.Dia mendekati Nafsya lalu dia langsung bertanya
"Kamu pulang ke rumah menggunakan kendaraan apa?apakah ada yang menjemputmu?"
"Aku akan menaiki Taxi,tetapi aku ingin ke Toko buku terlebih dahulu karena aku ingin membeli beberapa novel disana"
"Yasudah,kalau begitu aku akan menemani kamu"
"Lalu bagaimana dengan kedua adikmu?"
"Kita dijemput oleh supir pribadi jadi mereka akan tetap aman walau tak bersamaku.Tetapi sebelumnya kita harus menemui mereka dulu"
"Apakah kamu tak merasa keberatan?"
"Tentu saja tidak,karena kamu adalah pacarku"
Kemudian Nafsya langsung tersenyum mendengarnya,lalu mereka berdua langsung menuju ke kelasnya kedua adik Rizam.Saat sudah bertemu dengan mereka lalu Rizam langsung berbicara
"Dek... Kalian berdua pulang saja duluan ya!kakak mau menemani Kak Nafsya ke Toko buku"
"Cie... Ada yang mau kencan nih" sindir Narina sambil berjalan bersama Nadia dan meninggalkan Rizam dan Nafsya
"Yasudah,aku kita berangkat sekarang!"
"Oke,ayo"
Mereka berdua langsung berjalan keluar sekolah dan tak lama kemudian Taxi pun melintas didepan mereka.Lalu mereka langsung menaiki Taxi tersebut.Saat beberapa lama kemudian akhirnya mereka berdua sudah sampai ditempat tujuan.
Lalu mereka langsung memasuki Toko buku tersebut,saat Nafsya memilih beberapa buku sementara itu Rizam hanya berjalan disampingnya sambil melihat - lihat buku.Setelah beberapa lama kemudian,Nafsya telah mengambil beberapa buku lalu dia pun langsung membayarnya.
"Sekarang kamu mau kemana lagi?"
"Kayaknya langsung pulang aja deh,soalnya aku hanya baru tahu toko buka saja dikota ini"
"Apakah kamu mau kalau kita makan dulu di salah satu tempat makan dikota ini?"
"Mau banget"
Rizam yang mendengarnya langsung tersenyum,lalu mereka berdua langsung menaiki Taxi lagi untuk menuju ke tempat makan.Tak lama kemudian mereka berdua sudah sampai ditempat tersebut,lalu mereka langsung memasuki tempat tersebut.Setelah mereka duduk,lalu mereka langsung memesan beberapa makanan.
Tak lama kemudian,makanan yang mereka pesan sudah datang.Lalu mereka langsung menyantapnya.Setelah selesai menghabiskannya lalu Rizam langsung berbicara
"Nafsya... Kamu keberatan gak kalau aku panggil kamu dengan kata sayang?"
"Tentu saja tidak,mengapa harus keberatan?kan sekarang aku sudah menjadi pacar kamu"
Lalu Rizam langsung tersenyum,kemudian dia langsung berbicara,
"Sayang,kamu tenang aja ya.Walaupun kita belum kenal dekat,tapi cinta aku kepada kamu itu tulus kok.Dan aku berjanji gak akan mempermainkan perasaan kamu"
"Aku percaya kok kalau kamu itu laki - laki yang baik"
"Terimakasih sayang,ayo kita pulang sekarang!"
"Oke"
Kemudian mereka langsung