Rasa nyeri tiba-tiba saja terasa di pergelangan tangan Zalina ketika menggunakan tangannya untuk membuka pintu ruangan divisinya. Dengan satu butir obat penghilang rasa nyeri, Zalina coba menahan sakitnya.
"Kenapa? Sakit?" tanya Yudi, yang melihat Zalina meminum obat.
"Iya. Tanganku sakit."
Yudi membawa kursi kerjanya mendekati Zalina. Diraihnya tangan Zalina, agar dia bisa memeriksanya.
"Bengkak lho, ini," kata Yudi, memeriksan tangan Zalina yang makin membesar dan membiru.
"Iya, ya?" kata Zalina yang juga baru menyadarinya.
"Mungkin keseleo waktu kamu tawuran sama cewek-cewek itu," kata Yudi, masih ingin bercanda dengan Zalina.
"Mungkin, sih. Tapi kok baru sekarang ya, berasanya?"
"Mending ke dokter, deh. Takut makin parah," kata Yudi, tidak mengerti dan tidak juga ingin sok tahu.
"Nanti, deh, pulang kerja," kata Zalina menyudahi obrolan mereka dan bekerja kembali.
***