"Biar aku saja." Bisikan Jaya membuat Rubi merasa terkejut. Dia yang sedang memegang koper nyaris menjatuhkannya bila bukan karena Jaya yang siap siaga. Sebuah kekehan pelan dan juga gelengan kepala dapat terlihat jelas di mata Rubi.
"M-maaf," balas Rubi yang merasa sedikit malu atas kecerobohannya itu.
"Tidak apa. Kamu duluan saja ke bawah, biar ini semua aku yang masukkan."
Meski awalnya merasa ragu, akhirnya Rubi mengikuti perintah Jaya. Akhirnya mereka akan berangkat menuju Bali. Dan sekarang ini mereka berdua sedang bersiap-siap untuk pergi. Sebuah helaan napas pelan keluar dari bibir Rubi, dia melirik ke arah Jaya sekilas sebelum akhirnya turun dan menemui Nyonya Anti. Sebenarnya, bukannya dia ingin menyulitkan Jaya dengan mengangkat koper itu, hanya saja dia tidak memiliki niatan untuk berada bersama Nyonya Anti tanpa ada Jaya. Hal yang terjadi kemarin sudah menjadi penjelasan akan mengapa dia harus berada jauh dari Nyonya Anti.