Rubi yang sudah menyelesaikan tugas dari Nyonya Anti memutuskan untuk berjalan-jalan di sekeliling komplek perumahan, setidaknya dia ingin menghirup udara segar dan menenangkan diri saat memiliki kesempatan. Namun, nampaknya apa yang dilakukan oleh Rubi justru merupakan kesalahan. Ketika dia berada di taman dan sedang menikmati angina sore, tiba-tiba saja beberapa ibu yang menunggu anaknya bermain mulai saling berbisik. Meski begitu, mereka sepertinya tidak memiliki niatan untuk menutupi hal ini dari Rubi karena suara mereka yang begitu keras hingga wanita tersebut bisa mendengarnya.
"Itu istrinya Pak Jaya, kan?"
"Dengar-dengar dia masih tidak punya anak, kan?" Mendengar itu, Rubi buru-buru menundukkan kepalanya, entah karena rasa malu atau karena merasa cukup lelah dengan semua pembicaraan tersebut.
"Apa mungkin dia mandul? Kalau seperti itu, nanti siapa yang akan meneruskan perusahaannya Pak Jaya?"