Rubi masih berada di rumah sakit. Sedangkan Calisa sedang di kantin. Sebenarnya Calisa bukanlah orang jahat, tapi dia hanya dibutakan oleh ambisinya. Rasa suka kepada Jaya mengalahkan semua sisi positif dalam dirinya. Membuat dia kehilangan kendali. Baik Anti maupun Melani. Mereka sebenarnya sangat sayang kepada Jaya. Hanya saja, dibutakan oleh cemburu bahwa Jaya tidak pernah lagi memperhatikan mereka sejak Rubi datang ke kehidupan Jaya. Seolah menelantarkan ibunya. Anti selalu ingin mendapatkan yang terbaik--begitu juga dengan anak-anaknya. Tapi, sejak Rubi datang bukan hanya tidak memperhatikan dirinya tapi seolah Jaya menjauh dan selalu menentangnya apa pun keputusannya.
"Bangun kamu!" Anti menyuruh Rubi untuk bangun dan Rubi masih menunduk tidak berani menatap Anti.
"Bangun kubilang!!" Bentak Anti. Membuat Rubi meringis karena Anti menarik rambutnya, serta menyentak tangan Rubi hingga terhempas terkena kursi tunggu rumah sakit itu.
"Aww,... Sa-kit nyonya" ujar Rubi.