下載應用程式
3.58% AIR MATA PENGABDIAN SEORANG ISTRI / Chapter 13: GOSIP HANGAT

章節 13: GOSIP HANGAT

Ulang tahun merupakan momen sakral yang terjadi pada seseorang setiap satu tahun sekali. Tak sedikit yang merayakannya dengan berhura-hura dan mengundang semua teman karibnya. Atau, hanya sekadar nongkrong sambil memberi traktiran.

Begitulah yang di ada dalam benak Jaya. Ia menjadikan momen istrinya yang tertidur lama sebagai ajang untuk mengelabui wanita itu. Seharian penuh Rubi pontang panting. Mengkhawatirkan keberadaan Jaya yang entah di mana.

Sengaja Jaya memilih surprises sedemikian rupa. Berharap agar Rubi tak pernah melupakan kesan menarik ini. Tak lupa ia meminta Hardi ikut turun tangan. Memeriahkan acara penyambutan bertambahnya usia Rubi.

Happy Bhirtday to You

Happy Bhirtday to You

Happy Bhirtday to You

Hardi dan Jaya bukan hanya membawakan bolu serta balon untuk Rubi. Melainkan, mereka juga menyumbang sebuah lagu khusus orang yang sedang berulang tahun. Hati Jaya berbunga-bunga. Ini merupakan kali pertama ia merayakan hari bahagia bersama pasangan sahnya.

"Kalian," Rubi meneteskan air mata haru.

Wanita itu tidak punya pilihan lain. Ia terpaska meredam seluruh emosi dan ketakutannya, saat menyadari bahwa semua ini hanyalah setingan belaka. Rubi mengubur seluruh pikiran buruknya tentang Jaya. Ia menyambut kedua pria itu sebaik mungkin.

"Selamat ulang tahum, Sayang," ucap Jaya sambil berjalan mendekati Rubi.

Tiup lilinnya

Tiup lilinnya

Tiup lilinnya

Hardi kembali bernyanyi sambil bertepuk tangan. Rubi spontan tersentuh, mengingat pria itu sudah mau direpotkan. Ia berharap, semoga Hardi selalu diberi kesehetan dan rezeki yang melimpah. Entah harus dengan cara apa membalas kebaikan ayah dari suaminya tersebut.

Fyuh…

Siutan angin keluar dari mulut Rubi, tatkala jajaran lilin berkelir marun itu ditiup.

"Hore,"

Gemuruh tepuk tangan menyambut. Jaya memberikan balon berbentuk hati itu pada sang istri. Ia meminta agar Rubi segera memotong kue. Tak lupa memberi arahan untuk berdo'a terlebih dahulu.

Hap!

Suapan pertama ia hadiahkan khusus untuk Jaya.

"Wah, manis sekali. Persis seperti yang memberi," ungkap laki-laki bertubuh jenjang itu kegirangan. Membuat rona kemerahan di wajah istrinya.

Selanjutnya, Rubi memberi suapan kedua untuk Hardi. Ayah mertuanya tersebut mengusap puncak kepala Rubi. Kemudian mendo'akan agar keselamatan selalu tercurahkan.

"Semoga kalian lekas diberi momongan juga, ya," merupakan sebuah kalimat yang langsung diaminkan oleh sepasang suami istri itu.

"Maafkan Mas yang sudah membuatmu khawatir ya, Sayang. Mas hanya bercanda di hari spesialmu," Jaya masih ingat betul bagaimana mimik panik Rubi tadi pagi.

"Uh! Mas membuatku kesal. Jangan pernah mengulanginya lagi," jawab Rubi ketus.

Tanpa meminta persetujuan, Jaya dengan berani mengecup dahi istrinya di depan Hardi. Hitung-hitung sebagai ganti ciuman yang tadi pagi tidak mereka lakukan. Rubi mundur selangkah. Malu dengan perlakuan suaminya. Namun, bukan Jaya namanya kalau mudah menyerah. Ia menarik kepala Rubi dan membawanya dalam pelukan.

"Tidak usah sungkan. Kau kan istriku," titahnya lembut.

Jaya menuntut agar Rubi mengikuti langkahnya ke beranda rumah. Ia menutup mata Rubi dengan kedua tangannya. Wanita itu bertanya heran. Adakah yang ingin Jaya tunjukan lagi?

Perlahan Jaya melepas tangannya dan membiarkan Rubi mengerjapkan mata berulang kali. Wanita itu terkesiap, setelah mendapati sesuatu di depan netranya. Ia melirik Jaya, meminta penjelasan.

"Mobil baru khusus istriku tercinta,"

Srrr…

Tidak ada jawaban. Rubi terpaku takjub. Sebuah kendaraan roda empat yang membawa teknologi plug in hybrid dan E-mobility hadir di hadapan. Mobil mewah seharga 3,5 M sengaja Jaya hadiahkan untuk istrinya yang tercinta.

"Aku sendiri yang akan mengajarimu berkemudi." Jaya meraih bahu istrinya, lalu membawa wanita itu mendekati mobil berkelir putih susu tersebut.

Tak lama setelah itu, air mata Rubi kembali menetes. Ia mendapatkan kado ulang tahun yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Rubi memang ingat bahwa hari ini adalah hari kelahirannya. Namun, siapa sangka Jaya akan berpura-pura marah lalu memberikan kejutan tak terduga. Rubi bahkan sempat mengira, kalau suaminya itu lupa hari lahir istrinya sendiri.

"Aku tidak tahu harus berkata apa,"

Baik Jaya dan Hardi sama-sama bisa merasakan kebahagiaan dara bertubuh mungil tersebut.

"Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya," ucap laki-laki paruh baya pada menantunya.

Samar-samar terdengar isak tangis dari bibir Rubi. Ia menyeka bulir air mata yang perlahan banjir di pipi. Memeluk tubuh suaminya, lalu mengucapkan ribuan terimakasih.

"Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Mas Jaya dan Papa begitu baik padaku. Terimakasih telah menerimaku di keluarga kalian ya," lirih Rubi. Tak percaya dengan kejutan ulang tahunnya kali ini.

***

"Ngomong-ngomong, kenapa Mama dan Melani tidak datang tadi malam?"

Deg!

Seusai menyelesaikan sarapan pagi, Rubi ikut serta mengantar suaminya sampai depan pintu. Sebenarnya, sejak tadi malam ia ingin bertanya perihal ketidakhadiran Mama mertuanya tersebut.

Jaya bergidik ngeri. Seperti menjawab pertanyaan dari seorang hakim di pengadilan. Sebetulnya Jaya mengundang seluruh keluarganya untuk turut berhadir tadi malam. Namun, apalah daya. Ego Anti tak pernah menurun. Membuat wanita itu menolak dengan keras. Tak lupa ia juga menghasut Melani agar tidak datang.

"Kebetulan teman Mama ada yang sedang sakit. Sungkan kalau tidak dijenguk," ucap Jaya terpaksa berbohong.

Rubi mencoba berpikir positif. Semoga saja memang benar yang suaminya itu katakan. Selanjutnya, ia menjabat tangan Jaya kemudian menempelkannya pada dahi.

"Hati-hati di jalan ya, Mas,"

Berbeda seperti kemarin. Hari ini Jaya melakukan kegiatan rutin yang kemarin terpaksa ia tinggalkan demi mengelabui sang istri. Jaya melenggang pergi sesaat setelah mencium dahi Rubi penuh hangat.

Seandainya orang tua perempuan itu masih ada. Pasti ayah dan bundanya begitu bahagia melihat Rubi berdampingan dengan lelaki yang begitu menyayanginya.

Rubi kembali menyembulkan diri ke rumah, melanjutkan kegiatan mengisi TTS di kamar. Jaya tidak mengizinkan ia untuk bekerja. Karenanya, Rubi suka bingung harus melakukan apa. Dan, jadilah ia melakukan kegiatan tebak-tebakan tersebut.

Sementara Jaya yang baru saja tiba di kantor, langsung disambut baik oleh para karyawannya. Tak ada yang tidak menampilkan senyum. Semua berlomba-lomba untuk mencuri perhatian CEO tampan nan kaya tersebut.

Jaya tidak tahu, bahwa setiap kali dia bersisian dengan para karyawan, orang-orang tersebut akan mencibirnya setelah itu. Berita tentang Rubi datang dengan pakaian ala 90-an telah tersebar luas. Membuat para pekerja sibuk membicarakan sepasang suami istri tersebut.

Leo sang asisten pribadi Jaya, mendadak geram saat semua orang menggosipi bos mereka sendiri. Mereka sama-sama menertawakan Rubi dan pakaian jadulnya. Tentu akan membuat hati Jaya terluka apabila pria itu mengetahui.

Namun, mustahil juga bagi Leo kalau dia hanya diam saja. Kemungkinan Leo akan mengadukan hal ini pada Jaya. Ia tak ingin istri majikannya terus-terusan dihina. Karena bagi Leo, menyentuh Rubi berarti menyentuh Jaya juga.

Setibanya jam istirahat, pria itu mendatangi bosnya yang masih stay dalam ruangan. Ia masuk setelah mendapat izin dari Jaya. Menghampiri lelaki yang sedang duduk di kursi kebesarannya tersebut.

Ya Tuhan…

Dada Leo bergemuruh untuk mengatakan yang sesungguhnya.

"Ada apa?" suara Jaya bergema di ruangan.

"Ada yang ingin saya bicarakan. Ini soal kedatangan istri Bapak kemarin ke kantor kita,"

Sangat kaget saat mendengar Rubi dibawa-bawa. Jaya menegakkan posisi duduk. Sementara itu, Leo menarik napas dalam. Tak lama lagi bosnya itu akan mengamuk.

"Rubi dikatakan sebagai pembantu oleh beberapa karyawan kita. Karena tampilannya yang hanya menggunakan gaun era 90-an, Pak. Banyak mulut yang menertawakan istri Bapak,"

"APA?"

CRANG!

***

Bersambung


Load failed, please RETRY

禮物

禮品 -- 收到的禮物

    每周推薦票狀態

    Rank -- 推薦票 榜單
    Stone -- 推薦票

    批量訂閱

    目錄

    顯示選項

    背景

    EoMt的

    大小

    章評

    寫檢討 閱讀狀態: C13
    無法發佈。請再試一次
    • 寫作品質
    • 更新的穩定性
    • 故事發展
    • 人物形象設計
    • 世界背景

    總分 0.0

    評論發佈成功! 閱讀更多評論
    用推薦票投票
    Rank NO.-- 推薦票榜
    Stone -- 推薦票
    舉報不當內容
    錯誤提示

    舉報暴力內容

    段落註釋

    登錄