Mia menoleh dengan jengkel dan menyentakkan tangannya sambil berseru, "Lepaskan!"
"Apa kau harus tetap bersama dia, Mia?" geram Wira dengan tatapan muram.
"Ya!" balas Mia. "Aku tidak akan pernah meninggalkannya dalam keadaan apapun!"
Seketika, Mia menjadi emosional. Matanya nanar dan berkaca-kaca, dan dia tidak pernah tampak seperti ini sebelumnya. "Sekalipun seisi dunia mengkhianatinya, aku akan tetap berada di sisinya dan balas mengkhianati dunia."
Mendengarnya, Wira mencengkeram tangan Mia dengan semakin erat. Mia merasa sakit, namun tidak mengatakan apa-apa dan hanya memelototi Wira dengan galak.
Dan tiba-tiba, Wira mendorong Mia ke pintu, dan sebelum Mia bisa bereaksi, wajahnya sudah ditekan dan bibirnya dicium dengan paksa.
"Uh…."
Mia merasakan bagian belakang kepalanya berdenyut-denyut karena terbentur ke pintu. Dia tidak bisa bergerak, dan bibirnya ditahan oleh Wira.