Menetapnya Randu ketika penglihatannya terganggu karena sebuah serbuk yang meledak masih belum cukup membuatnya jera, dengan bantuan komplotannya dia mencoba menyusun strategi.
Melalui pesan voice note dirinya memerintahkan komplotannya, Randu sangat berharap usaha kesekian kalinya itu membuahkan hasil.
Istrinya yang masih di rumah sakit menunggu nenek Tum sementara mama Widya pergi ke kantor menjadikan Randu lebih leluasa di rumah, dengan begitu banyak pertimbangan anak buahnya turut mengundang beberapa kawanan beserta Jono dan Tito turut adil mengupas tuntas usaha mencari dalang para ajian.
Kedatangan papa Dandi telah membuat Randu sangat begitu kesal, dia datang membawakan beberapa makanan untuk mantan istrinya langsung ditolak mentah-mentah anaknya.
Pertengkaran adu mulut itu terus saja menjadi titik tumpu keseriusan, dengan sama-sama menggunakan nada tinggi menjadikan Rega yang tengah melakukan pernafasan di luar mendengar keributan tersebut.