Tok … tok … tok ….
"Prajurit Adanrille," ucap seseorang kembali mengetuk pintu, yang sudah tertutup rapat kembali sejak beberap saat yang lalu.
"Kenapa dia kembali?" gumam wanita yang tidak lain adalah Jessie. "Apa dia melupakan sesuatu?" gumam wanita itu kembali kepada dirinya sendiri. "Apa itu Raja Darell …."
Jessie terdiam untuk beberapa saat, berpikir jika apa yang baru saja dia katakan tersebut adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Walau bagaimana pun juga, mau tidak mau Jessie harus menyadari jika saat ini sang Raja telah berbagai kehangatan dengan wanita lain.
'Tidak mungkin dia yang datang … aku sangat naif,' terkekeh pelan untuk menertawakna dirinya sendiri.
Meski sedikit ragu untuk membukakan daun pintu, mengingat jika dia saat ini berada di dalam pelarian. Jessie akhirnya membuka pintu yang terkunci dari dalam. Lagi pula orag itu berkata jika dia adalah prajurit Kerajaan Adanrille, jadi seharusnya tidak akan terjadi masalah.
"Apa ada yang kamu …."