Terlihat Daniel sudah manatap jarum pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Hal itu dia lakukan untuk kesekian kalinya. Mengingat tenyata benar, jika pekerjaan menunggu itu adalah sebuah pekerjaan yang sangat membosankan.
Benar … dia saat ini sedang menunggu seseorang. Lebih tepatnya menunggu Lizzy, yang sedang gaun pengantin. Entah berapa tempat desainer ternama yang sudah mereka kunjungi. Dan tidak terhitung jumlah gaun yang sudah dia coba sendiri. Sudah lima jam berlalu, namun dia belum juga memiliki sebuah gaun yang cocok dengan selera yang dia inginkan.
Semua pekerjaan Daniel menjadi terbengkalai dengan seketika, membuat Daniel merasa kesal karena sikap Lizzy yang terbilang sangat manja dan kekanak-kanakan kepada dirinya. Setiap kali balutan gaun itu menghiasi tubuh idealnya dengan sanagt indah, setiap kali itu pula dia memperlihatkan kepada Daniel. Seolah-olah sedang menujukkan betapa cantik dan sempurna dirinya yang akan di miliki oleh Daniel.