"Aku merasa sangat sedih dengan keadaanmu saat ini, Yang Mulia." Terdengar sebuah kalimat di sela isak tangisan yang di penuhi oleh linangan air mata. "Anda haru segera sembuh, Suamiku," lanjut wanita itu ynag tidak lan adalah Ratu Azhura.
"Apa ucapnmu itu benar-benar tulus kepadaku?" Pertanyaan yang muncul dari bibir Raja Emmerick, yang berhasil membuat kedua mata Ratu Azhura tidak berkedip sedikit pun juga.
"Apa yang kamu katakan? Apa kamu pikir aku tidak peduli padamu? Apa aku tidak mencintaimu?" Ratu Azhura balik bertanya.
Raja Emmerick tidak menggapi hal tersebut, lebih memilih menutup kedua mata. Seakan-akan tidak ingin terlalu lama melihat wajah Ratu Azhura yang masih denga setia berada di tempat tersebut. Melihat hal itu, sang Ratu hanya bisa mendengus kesal, karena perasaan yang ada dahulu kepada Raja Emmerick, perlahan-lahan mulai hilang dengan sendirinya seiring perlakuan sang Raja terhadap dirinya.