Setelah kurang lebih 5 hari berada di rumah sakit, Rengganis dan Dara akhirnya diperbolehkan pulang oleh dokter. Saat ini, mereka sedang berada dalam satu mobil dengan Kendric sebagai sopirnya. Suasana hening menyelimuti ketiganya, mereka sama-sama sibuk bergelut dengan isi kepalanya masing-masing.
Sebenarnya, Rengganis tidak mau satu mobil dengan Kendric, apa lagi ada Dara di sampingnya. Namun, apa boleh buat? Sita memaksanya untuk naik ke mobil Kendric karena dia ada urusan sebentar dengan Daren. Pak Eko juga tidak bisa menjemput karena ponselnya tidak aktif.
Kendric menghela napasnya lelah, entah sudah berapa kali dia melirik ke arah cermin berbentuk persegi panjang yang terpajang di atas mobilnya hanya untuk melihat keadaan Rengganis dan Dara. Posisi Kendric saat ini benar-benar canggung, dia tidak tahu harus mengajak bicara siapa dulu. Jujur saja, Kendric lebih khawatir pada Rengganis karena mereka baru kehilangan calon anak pertamanya.