Gio tidak bertanya apapun kepada Jingga dia mengetes Jingga Apakah dia terbuka atau tidak kepadanya.
"Ini. Aku tadi dikasih sama ibu, katanya aku harus di pakai ini nanti besok buat pernikahan kita." Jingga memperlihatkan kotak perhiasan itu.
Gio mengelus kepala Jingga, ternyata Jingga terbuka kepadanya.
"Pakailah, itu sepertinya barang turun temurun, kami harus pakai, biar bisa menghargai nenek moyang kamu!"
Jingga langsung menganggukkan kepalanya.
"Kamu ko tumben sudah kembali ke kamar? Bukannya tadi kamu bilang kamu lagi ada kerjaan?" Jingga mengelus dada bidang milik Gio.
Gio hanya tersenyum sambil memegang tangan Jingga dengan lembut
"Aku belum membereskan semua pekerjaanku, karena aku butuh istirahat juga. Aku ingin tidur sebentar, nanti aku akan melanjutkan pekerjaanku!" Gio memeluk Jingga dari depan.
Jingga membalas pelukan itu sambil tersenyum. Entah kenapa saat ini pelukan Gio sungguh terasa hangat dan Jingga sangat menginginkan pelukan itu.