Kini Putri berjalan dengan wajah cemberut.
Ia merasa kesal kepada lelaki yang sudah menabraknya.
"Untung saja dia punya wajah tampan, jadi aku tidak terlalu kesal, tapi tetap saja. Meskipun ia memiliki wajah tampan, tapi dia itu ceroboh, dan aku tidak suka dengan orang yang ceroboh!" Putri menendang-nendang batu di jalanan.
Namun tiba-tiba di saat Putri akan masuk kedalam rumah, tiba-tiba Yoga melewati Putri.
Lelaki yang menabrak Putri adalah Yoga, lelaki yang beperawakan tinggi dan wajah tampan itu, kini usianya sudah menginjak 29 tahun, dan dia adalah lelaki misterius yang selama ini selalu memantau Putri.
"Astaga, tadi udah nabrak kursi yang aku duduki, sekarang malah mau nabrak aku lagi, dia itu punya mata atau enggak sih?" Putri menatap Yoga dengan tatapan tajam.
Yoga turun dari sepedanya dan menghampiri Putri yang sedang menatap Yoga dan tatapan tajam.
"Maaf sekali lagi, aku tidak sengaja, maaf maaf, mohon maaf." Yoga membukukan badannya di hadapan Putri.