"Ahhh!" teriak Prisya dengan begitu kencang. "Aku mohon percaya sama aku ..." lirih Prisya.
Karrel menepuk-nepuk pelan pipi Prisya. "Cha, bangun hei." Sedari tadi Karrel sudah berusaha untuk membuat Prisya bangun, tapi sepertinya begitu sulit untuk Prisya keluar.
"Emh." Prisya mulai menggeliat dan sepertinya sudah mulai keluar dari alam tidurnya.
"Bangun," ucap Karrel yang terdengar cukup lembut. Dia tidak ingin membuat Prisya harus keluar dari alam tidurnya karena merasa kaget.
Saat Prisya membuka matanya, Prisya merasa kaget ternyata apa yang sudah terjadi tadi hanya sebuah mimpi. Rasa bahagia menyelimuti dirinya.
"Jadi, sedari tadi aku tidur?" tanya Prisya yang merasa kebingungan dengan hal tersebut, karena masih ada rasa takut kalau semua hal tersebut adalah hal yang nyata.
Karrel menganggukkan kepalanya. "Tadi kata anak-anak gak lama setelah gue pergi, lo tidur." Karrel memberi tahu apa yang dia tahu.