Bram, Maya dan juga Nayla datang ke Rumah Prisya
"Ada apa kalian datang ke sini?" tanya Prisya sambil menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang bercampur antara tanda tanya dan juga tidak suka.
Sama sekali memang kehadiran mereka bukan sebuah hal yang Prisya sukai, bahkan jika bisa menolak Prisya ingin menolak kehadiran mereka.
"Papah mau menanyakan kabar kamu," jawab Bram menggunakan nada bicara yang begitu enteng.
Bram melangkahkan kakinya dan kemudian mengulurkan tangannya, Prisya dengan cukup santai menyalami tangan Bram layaknya anak kepada Papahnya.
"Peduli apa Papah sama aku?" tanya Prisya.
Pertanyaan yang baru saja Prisya ucapkan berbanding terbalik dengan sikapnya yang baru saja menyalami tangan Papahnya.
Hal itu sulit untuk dijelaskan, di mana Prisya bisa bersikap sopan pada Papahnya, tapi di lain sisi ada sebuah pemikiran yang tidak bisa menerima kenyataan yang sebenarnya.