"Cha," panggil Reka dengan nada bicara yang lembut.
Reka berucap sambil membuka pintu kamar Prisya. Reka melangkahkan kaki mendekat ke arah di mana Adiknya berada.
"Iya Bang, ada apa?" tanya Prisya santai.
Sejenak Reka terdiam sambil memikirkan kalimat yang akan dirinya ucapkan. "Gue ada rencana flight," jawab Reka setelah dirinya berada di hadapan Prisya.
"Hah?! Kapan?!" tanya Prisya yang sangat kaget dengan semua ini.
"Kalem," ujar Reka sambil duduk di atas tempat tidur Prisya. Reka mendekatkan dirinya ke arah Prisya.
Prisya mencoba untuk menenangkan dirinya, tapi hal itu malah memberikan sebuah kesempatan pada dirinya untuk memikirkan kalimat yang sudah Reka ucapkan.
"Abang mau tinggalin aku lagi? Kenapa sih? Kenapa selalu menghilang di saat aku lagi down? Di saat aku lagi sedih, kenapa Abang selalu pergi ninggalin aku?" tanya Prisya bertubi-tubi.
Apakah memang ada sebuah hal yang menjadi faktor pendukung kenapa Prisya bisa sampai seperti ini pada Reka?
Atau karena rasa sayang Prisya pada Reka sangat besar, sehingga dirinya tidak ingin jauh-jauh dari Reka?