Ada satu bintang yang paling bersinar di antara bintang lain di langit. Sinarnya meredup dan hilang di gantikan bintang yang lain. Ini lebih terlihat seperti roda kehidupan klan manusia, yang lemah di gantikan yang lebih kuat. Tidak selamanya nasib seseorang pada masa naik-turun. Seperti yang pernah ku baca pada tokoh Mitologi bernama Hercules. Seorang Hercules kuat dikalahkan dengan satu orang saja yaitu perempuan. Ibarat kehidupan layaknya hutan rimba dimana kau harus tetap menjaga teritorial dari gangguan asing.
Tiga hari sebelum Prom Night
"Yeppeuda.", itulah yang harus kukatakan saat memegang benda cantik ini. Seorang Godeung haksaeng seperti diriku lebih memilih mainan pita berbentuk kupu-kupu karena jauh lebih murah, memiliki bulu-bulu halus lembut dan memiliki dua warna pink dan biru.
Menarik sekali bukan?
Tentu perempuan sangat menyukai berbagai hal benda yang mengkilap, cantik dan imut. Sederhananya saja kita bilang semua itu membuat mereka tampak lebih cantik bak idola di Tv. Aku memilih kupu-kupu karena memiliki makna yang begitu kuat karena proses sebuah sebelum menjadi kupu-kupu. Metamorfosis paling sempurna.
Aku sangat berterima kasih dengan toko sederhana yang telah berbaik hati memberikan hadiah kecil yang cukup menarik. Sepasang bracelet couple berbentuk emoc hitam dan putih. Betapa beruntung seperti seorang pelotre handal.
Aku memasukannya di dalam tas ranselku, jiwa energiku semakin terisi penuh ke level maksimal. Pepatah mengatakan jiwa kaum muda penuh ambisi tantangan dan energik karena cinta. Lihat sekarang semakin susah berhenti tersenyum sekarang. Seperti pemuda gila akan atas cintanya yang berbalas. Ya aku tahu diriku seorang halusioner di siang bolong tapi sebuah perjuangan tidak boleh lepas begitu saja.
Ku sambut siang ini penuh senyuman manis ala oppa Gangnam dan ku tantang diriku menjadi lebih baik dari siapapun itu. Si brengsek Lee tidak akan membuatku mundur jauh layaknya banci yang di patroli .
Selepas sampai rumah terlihat ibu berbicara dengan guru les Songkang di kursi taman depan. Pipi itu merekah sempurna membentuk lengsung pipi. Matanya bersinar seperti cahaya rembulan di malam hari. Aku tahu situasi ini akan menjadi gawat tingkat tiga.
Aku tidak bisa membiarkan ini. Tidak boleh!
Haruskah aku melakukan perang badar?
Aku tidak rela harus gugur dalam perjuangan sedari awal.
Aku segera bergegas penuh suka cita untuk menghentikan terjadinya bencana saudara tiri. Bagaimanapun lelaki lajang itu bernama Tae Guk yaitu saudara kandung gadis yang aku taksir sekarang
YA GINNY HYESUN!
"Eomma" rengekku padanya. Memeluk dan bermanja dengannya, aku sudah tidak peduli tanggapannya terhadap diriku. Aku tergesa-gesa dan tidak memperhatikan rambut yang begitu acak kadut seperti anak dekil baru bangun tidur. Sudahlah aku tidak peduli seperti apa wujudku sekarang asal Hyung Guk tidak akan pernah menjadi ayah tiriku. Duniaku akan kiamat bila semua terjadi begitu saja.
"Eomma bibi Tan memanggil katanya kakinya bibi jun terkilir dan tidak bisa membuat makanan enak buat saudaranya yang bentar lagi akan datang." kataku setengah berbohong. Kata tuhan berbohong itu dosa tapi lebih berdosa lagi menyukai tapi aslinya membencinya persis pembunuh dan pendendam ala Jon Dan Te papa muda Penthouse..
Eomma masih terlihat cantik makanya Hyung merasa jatuh hati. Tersenyum cantik, hatiku hampir luluh.
Apa yang kau pikirkan paboo!
"Nanti bibi-bibi yang lain ikut berbaris antri bergosip tentang bibi Tan. Eomma kan tahu para bibi kompleks sini biang ghibah. Apa eomma tidak memikirkan perasaan bibi Tan?"', Aku berakting penuh dengan skenario. Aku tahu para bibi-bibi disini berjiwa ghibah ala Korea Sytle.
"Baiklah anak malaikatku eomma akan kesana untuk membantu bibi Tan. Apa kau senang sekarang hmmmm?"
Aku mengangguk secepat kilat dan puas. Eomma segera berpamitan dengan Hyung dengan sopan dan di balas senyuman hangat darinya. Ada guratan matanya yang sedikit redup tapi apapun itu aku melihatnya penuh suka cita.
Dia melihatku setajam mata elang lalu terurai senyum manis. Semanis apapun tingkahnya padaku aku harap semua itu berlalu tanpa ada arti lebih.
'Aku hanya tidak mau kau menjadi lebih dari yang sekarang Hyung.'
Ketika di malam hari.
Aku tersontak kaget pada film cabul ini.
Aku melihat dua bibir menyatu, lidah saling berpaut satu sama lain. Suara hembusan nafas terdengar berat di telingaku. Sambil melumat jemari sang pria cabul mulai melucuti kancing satu persatu pada baju sang wanita. Sang pria merebahkan tubuh seksi seperti gitar Spanyol. Tangan wanita mulai ikut manja menggerayangi perut sixpack pria macho. Aku melihat tangannya merasa geram dan penasaran sosok pria macho berbentuk roti sobek.
'Uggggghhh.'' suara desahan sang wanita mulai bebas dari pintu gerbang. Si pria usil menggigit sentuhan di leher seakan ingin menyedot madu dari sang bunga. Suara leguhan sang wanita semakin menjadi garang, si pria berhenti dan melihat sang wanita semakin panas. Sang wanita terlihat heran dan tangan semakin agresif memasuki area terlarang. Tangannya sedikit menarik dan memasuki tangannya yang imut beralih menjadi jub-jub handal. Batangnya yang masih dalam tidur mendapatkan pelayanan halus dalam tarik - menarik.
"Kenapa?"
"Kenapa memangnya?"
Apa aku kurang merangsangmu?
Tidak!
"Terus?"
Aku hanya ingin kau memohon!
"Apa?"
Aku ingin kau memohon padaku.
"Jadi ini rencanamu?"
"Bisa jadi dengan apa yang kau dengar Baby."
Aku tidak mau!
"Baiklah jika itu yang kau inginkan."
Pria itu mulai bangkit, tapi sang wanita ikut bangkit sebagian tubuh atasnya. Menarik kepala si sange itu lalu mencumbu bibirnya sebentar.
"Please Kim aku butuh untuk menuntaskan semuanya."
Lalu beberapa detik mereka mulai bercumbu lagi. Bibir mereka saling melumat lebih panas dan bertenaga. Sang pria membuka tali berenda coklat yang menutupi sang gunung kembar. Sungguh montok dan berbentuk pepaya mengkal membulat sempurna, tegak keras menantang. Mulut itu semakin nakal mencumbu kedua puting susu yang siap di saji di depan mata.
Suara lembut eomma mulai terdengar memanggil namaku. Ahhh, aku panik langsung menutup laptopku tanpa menutupnya dengan baik.
Menonton porn saja aku bernasib sial apalagi melakukan keintiman secara langsung bersama seorang wanita?
Rasanya tidak klimaks dimana saat ingin mengeluarkannya justru suara membuyarkanku. SIAL !
Beberapa hari kemudian setelah insiden porn itu.
Sudah tidak terasa waktu semakin berlalu hanya tinggal beberapa jam saat sebelum prom night. Semua anggota pada sibuk mempersiapkan dekorasi pernik-pernik di dinding. Team A menata kursi dan meja. Dan aku team di C tugasnya mendekor foto-foto untuk di tempelkan di dinding sebagai tanda bahwa mereka pernah berada disini dengan wajah-wajah jadul dan polos. Sebagian lagi team B tugasnya membersihkan lantai.
'Haruskah di sela-sela ini aku menjadi remaja cabul yang terus mengintip Ginny yang turut serta membantu para kakak-kakak kelas?'
Pesona Ginny begitu terpancar dalam dirinya yang begitu kuat. Lihat jemari nya memilih alat-alat dekorasi unik dan cantik. Ingin sekali menyapanya, mengikat rambutnya yang sedikit membebani dahinya yang sudah berkeringat. Apakah aku akan beruntung malam ini?
Kedua ekor mataku melihat sosok yang ku benci sekaligus ku kagumi. Jujur dan kebencian perasaan yang tipis lalu timbul penilaian akan sempurnanya Lee Jy di mataku. Ku tekankan sekeras apapun selalu akan ada kagum di balik kebencian. Makanya kebencian terlalu dalam bisa menimbulkan rasa cinta.
Pangeran tampan Lee menyapa Ginny hanya dengan sebuah senyuman tulus ala Good Boy. Hatiku panas melihat, ku akui tindakannya tidak terlihat berlebihan apalagi tindakan Asusila. Sebagian wanita menyukai seorang seseorang yang good looking sekalipun itu bad or good boy.