(POV Seiji)
Setelah aku mengajari Mika dasar-dasar menggunakan pedang, aku kemudian langsung mengajari Niko beberapa hal tentang sihir dan berbagai hal yang berhubungan dengan build seorang Mage. Dimana, selesai dengan kedua hal itu, aku kemudian membiarkan mereka untuk mencoba membunuh kelinci-kelinci itu sendirian.
Pada awalnya kedua orang ini terlihat sangat enggan untuk membunuh makhluk-makhluk imut tersebut. Akan tetapi, setelah aku memberi beberapa dorongan kepada mereka, mereka berdua akhirnya dapat membunuh makhluk-makhluk tersebut tanpa masalah sedikit pun.
Setelah seharian berlatih, Mika membelah kelinci-kelinci malang itu menjadi potongan-potongan kecil tanpa masalah.
Sejujurnya, cukup menarik, melihat Mika yang tampaknya mengadopsi ajaranku dengan cukup cepat saat dia bergerak di sekitar kelinci dengan gerakan yang tepat dan penuh perhitungan.
Meskipun begitu, masih ada banyak ruang untuk perbaikan. Akan tetapi, ini sudah merupakan kemajuan yang cukup besar bagi seseorang yang baru belajar cara menggunakan pedang, apalagi dia juga dulu adalah seorang penyakitan dan jarang sekali menggerakkan tubuhnya.
Sedangkan Niko, dia sendiri sepertinya sudah mulai terbiasa dengan pengucapan mantra. Selain itu, dia juga sepertinya terlihat sudah menemukan cara bermainnya sendiri, yang cukup membuatku senanh, meskipun aku sendiri tidak begitu yakin dengan gaya bermainnya itu seperti apa. Tapi, aku pikir itu akan baik-baik saja.
"Maafkan aku kelinci-san ... tapi aku harus membunuh mu <<Fire Ball>>." Ucap Niko dengan nada yang terdengar sedikit meminta maaf, selagi dia mengeluarkan sebuah bola api dari ujung tongkatnya, yang terbang dan membakar seekor kelinci bertanduk.
"Ugh ... Membunuh makhluk-makhluk ini benar-benar mengerikan ... Seiji, kamu benar-benar yang terburuk." Ucap Mika, sambil menatap ku dengan penuh permusuhan.
Aku yang mendengar hal itu hanya bisa mengangkat bahu ku saja dengan acuh tak acuh, dan mengalihkan pandangan ku, agar kami tidak bertatapan.
Saat ini, aku benar-benar ingin mengatakan kepadanya, jika aku itu bukan orang yang membuat monster ini. Jadi, jangan salahkan aku!!
Meski begitu, melihat mereka berdua yanh bersenang-senang seperti ini, entah kenapa hal itu membuatku tidak bisa menahan senyum yang mulai terbentuk di wajahku.
Lagi pula, meskipun pada awalnya kedua gadis ini tampak enggan untuk membunuh kelinci-kelinci itu. Akan tetapi, sepertinya mereka mulai menikmatinya dan perlahan-lahan mulai menjadi lebih energik.
"Mika, Niko, ayo masing-masing membunuh sepuluh kelinci lagi, lalu istirahat. Kita akan segera mencapai level 10, jadi ini waktu yang tepat untuk istirahat. <<Shoot>>" Ucapku, selagi aku menyiapkan anak panah ku dan membidik kelinci sekarat yang ada di depan Mika.
Kemudian, aku tanpa basa-basi langsung melepaskan anak panah ku yang langsung melesat ke arah dahi dari kelinci tersebut dan membunuhnya.
""Ya, Seiji/-kun.""
Kemudian, kami semua berpisah dan mulai memotong kelinci demi kelinci yang ada di sekitar sini.
Sejujurnya, kami sekarang telah melakukan hal ini selama hampir satu jam dan aku mulai bertanya-tanya, tentang apakah aku akan mendapatkan skill atau tidak ya.
Sementara aku memikirkan hal-hal seperti itu, aku mulai membunuh kelinci terakhir dengan tebasan yang diarahkan ke lehernya.
"PuUkyAa!"
Begitu aku selesai melakukannya, tiba-tiba saja aku mendengar sebuah suara notifikasi berdering di samping telinga ku.
「Anda telah mencapai level 10! 」
「Anda memperoleh Skill [Extreme Speed] 」
「Kondisi Akusisi : Berpergian dengan kecepatan tertentu dan mencapai level 10 dengan membunuh monster」
Selain skill itu, sepertinya aku juga mendapatkan dua buah skill baru lainnya, meskipun yang satunya agak tidak terduga sih. Akan tetapi, aku tidak begitu peduli. Karena, skill yang aku tunggu-tunggu akhirnya berhasil ku dapatkan juga.
「Anda memperoleh Skill [Ninjutsu I] 」
「Kondisi Akusisi : Sergap atau Serang musuh Anda dan bunuh mereka hanya dengan memberikan kerusakan dengan menyerang titik buta dan titik vital mereka. Capai level 10 saat melakukannya.」
「Anda memperoleh Skill [Archery I] 」
「Kondisi Akusisi : Serang musuh Anda dan bunuh mereka dengan menggunakan busur. Capai level 10 saat melakukannya. 」
Jujur saja, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan skill ini. Aku memang sudah yakin akan mendapatkan skill [Archery] sih. Tapi tetap saja, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan skill [Ninjutsu], yang dikatakan merupakan salah satu skill yang paling susah untuk di dapatkan.
Menurut postingan yang aku baca sebelumnya, sepertinya ada banyak orang yang ingin mendapatkan skill ini. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka gagal mendapatkannya.
Yahh... Sejujurnya, aku sudah bisa melihat mengapa mereka bisa gagal sih.
"Kalau begitu, mari kita periksa status ku dan efek dari skill-skill ini terlebih dahulu."
◆ ◇ [Status] ◇ ◆
Nama : Ranryōō
Tingkat : 10
HP : 60/60
MP : 42/42
STR : 0 + 15
VIT : 0 + 10
AGI : 525 (175x3)
DEX : 130 (20+50x2+10)
INT : 0
SP : 0
Equipment Head : [None]
Body : [Armor Wol Pemula]
R. Hand : [Pedang Satu Tangan Pemula]
L. Hand : [None]
Legs : [None]
Feet : [None]
Accessories : [None], [None], [None]
Skills :
[Bow Mastery], [Sword Mastery], [Downward Slash], [Power Attack], [Taijutsu], [Leap], [Pinpoint Attack], [Extreme Speed], [Ninjutsu I], [Archery I]
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇
◆ ◇ [Extreme Speed] ◇ ◆
Menggandakan AGI pengguna. Menaikkan STR, VIT, atau INT membutuhkan 3x lebih banyak poin.
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇
◆ ◇ [Ninjutsu I] ◇ ◆
Memungkinkan pemain untuk menggunakan keterampilan dari seorang ninja. Menambahkan 50 poin ke DEX dan AGI pengguna.
[Skill]:
• 'Substitution'
- Memanfaatkan AGI pengguna untuk berpindah tempat dengan cepat menggunakan papan kayu. Semakin tinggi AGI pengguna, semakin efektif skill ini. Biaya 5% dari MP pengguna.
• 'Transformation'
- Habiskan 5% dari MP pengguna untuk berubah menjadi apa pun dengan massa tubuh serupa. Array transformasi yang dapat dilakukan pengguna meningkat relatif terhadap level [Ninjutsu].
• 'Body Flicker'
- Meningkatkan AGI pengguna sebesar 50% untuk sementara, agar pengguna dapat berkedip ke arah yang berbeda. Biaya 10% dari MP pengguna.
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇
◆ ◇ [Archery I] ◇ ◆
Memungkinkan pengguna untuk menggunakan keterampilan dari seorang pemanah. Menggandakan DEX dan AGI pengguna.
[Skill]:
• 'Charge Arrow'
- Menyerang target dengan serangan yang akan menimbulkan 150% kerusakan dan menyebabkan efek stun selama 6 detik. Biaya 15 MP pengguna.
• 'Double Strafe'
- Menembakkan panah ganda pada satu target. Semakin tinggi DEX pengguna, semakin besar pula kerusakan yang diberikan oleh skill ini. Biaya 12 MP pengguna.
• 'Owl's Eye'
- Secara pasif meningkatkan DEX pengguna sebesar 10 poin.
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇
Kemudian, karena kami semua tidak mendapatkan skill apa pun yang dapat kami gunakan, aku mengatakan kepada mereka semua untuk mengalokasikan beberapa poin status ke beberapa statistik lain yang mereka inginkan.
Dalam kasus ku, aku menambahkan 2 poin ke HP ku, 3 poin ke MP ku, 25 poin ke AGI ku dan 20 poin ke DEX ku.
Pemain biasanya mendapatkan 5 poin status setiap kali mereka naik level dan 10 poin status setiap kali pemain mencapai level dengan 0 di dalamnya. Jadi, secara total, pemain akan mendapatkan 50 poin status di level 10 dan 55 poin status setiap 10 level setelah itu.
Sejujurnya, aku pernah melihat di forum bahwa Ninjutsu ini menghabiskan lumayan banyak MP. Jadi, aku mengalokasikan poin untuk itu. Siapa yang menyangka bahwa Ninjutsu itu mengambil MP berdasarkan persentase?
Bagaimana pun, sepertinya Mika agak kesulitan untuk mengatur poin status miliknya dan bertanya kepada ku lebih baik mengalokasikan poin statusnya ke mana. Tapi sayangnya, aku hanya menyuruhnya untuk memikirkannya sendiri, yang menyebabkan gadis itu cemberut.
Meski begitu, aku tidak terlalu mempedulikannya. Sebab, mau jalan apa pun yang dia pilih, jika itu adalah [NWO/New World Online], maka dia mungkin saja bisa menjadi seperti Maple dengan melakukan apa pun yang dia inginkan.
Oleh karena itu, aku ingin membiarkannya menjadi pemain yang lebih rusak dari pada Maple, dengan cara menyuruhnya bermain dengan sebebas-bebasnya. Bahkan, aku tidak akan peduli, jika dia ingin memakan seekor monster untuk mengalahkannya, malahan aku akan mendukungnya untuk melakukan hal itu.
Baiklah, mari kita ke sampingkan hal ini terlebih dahulu.
Dalam kasus Mika, menurutku dia cukup unik. Sebab, tidak sepertiku, dia sepertinya mendapatkan skill [Conqueror], [Destroyer] dan [Sixth Sense].
[Conqueror] ini sama seperti [Extreme Speed] milik ku. Akan tetapi, hal ini tidak menggandakan kecepatannya dan malah menggandakan kekuatannya. [Destroyer] sendiri memungkinkan dia untuk menggunakan dua senjata tangan seperti pedang besar dengan satu tangan. Sedangkan [Sixth Sense] memungkinkan dia untuk mengetahui di mana musuh berada melalui indra miliknya yang ditingkatkan.
Jujur saja, aku sepertinya mulai yakin, kalau Mika mendapatkan skill-skill ini, karena dia bermain dengan caranya sendiri. Jadi, aku tidak banyak berkomentar.
Sementara Niko, dia juga cukup unik seperti Mika. Sebab, tidak seperti aku dan Mika, dia sepertinya mendapatkan skill-skill yang berbasis dengan sihir dan sejenisnya.
Skill-skill tersebut adalah [Nature's Beloved], [Chosen Child of Mana] dan [Seven Elements Mage].
[Nature's Beloved] ini memungkinkan dia untuk memulihkan MP dengan lebih cepat di wilayah hutan atau pun wilayah yang memiliki banyak pepohonan. [Chosen Child of Mana] ini sama seperti [Extreme Speed] milik ku dan [Conqueror] milik Mika. Hanya saja, skill ini bukan hanya menggandakan MP miliknya saja, tapi hal itu menggandakan INT miliknya juga. Sementara itu, [Seven Elements Mage] miliknya ini memungkinkan dia untuk melakukan kombinasi serangan berbasis sihir yang dia kuasai dan meningkatkan parameter INT miliknya sebanyak 50 poin.
Mendengar penjelasan dari Niko tentang skill-skillnya itu, aku mau tidak mau langsung menatapnya dengan takjub, sambil berkata di dalam kepala ku;
'Woww... Aku tidak pernah menyangka, jika aku sudah membuat Maple versi ku sendiri di sini.'
Meskipun aku mengatakan hal itu di dalam kepala ku, tapi aku masih tetap saja tidak bisa menahan iri hati ku terhadap Niko. Karena, dia benar-benar mendapatkan skill rusak seperti [Seven Elements Mage] di awal permainan seperti ini.
Akan tetapi, aku memutuskan untuk berhenti memikirkan hal itu. Karena, aku tiba-tiba saja teringat akan sesuatu.
Kemudian, aku mulai mengalihkan pandangan ku ke arah Mika dan Niko, sebelum aku berkata; "Baiklah. Karena kita sudah mencapai tujuan kita untuk saat ini. Jadi, ayo kita log out sekarang dan bermain lagi besok. Kemudian, aku juga sudah mengajari kalian apa yang perlu kalian ketahui. Karena hal itulah, besok kalian berdua bisa berpetualang sendiri, oke? Hubungi saja aku dari waktu ke waktu jika terjadi sesuatu, oke?" Tanya ku kepada kedua gadis ini, sambil meregangkan tubuh ku sedikit.
Kedua gadis yang mendengar perkataan ku itu langsung memiliki ekspresi gelap di wajah mereka ketika mereka. Meski begitu, mereka berdua masih tetap setuju.
"Oke. Tapi kamu harus berjanji kepada kami, Seiji. Jika kamu tidak akan menolak ketika kami meminta mu untuk berparty dengan kami." Jawab Mika dengan nada tegas, sambil menatap ku dengan serius.
"Itu benar, Seiji-kun. Kamu dilarang untuk menolaknya." Ucap Niko untuk mempertegas perkataan dari Mika.
Aku yang mendengar perkataan dari kedua gadis ini hanya bisa menganggukkan kepala ku saja dengan lelah, sebelum aku berkata; "Baiklah, sampai jumpa di sekolah." Ucap ku sambil menekan teks log out di layar menu dan menghilang.
"Sampai jumpa juga, Seiji."
"Sampai jumpa di sekolah juga, Seiji-kun."
Itu adalah hal terakhir yang aku dengar, sebelum aku merasa seperti tubuh ku terbangun.
Melepas alat VR yang aku gunakan ini, aku kemudian mulai sedikit meregangkan tubuh ku, sebelum aku berjalan keluar dari kamar ku.
Lalu, aku mulai terus berjalan dan berhenti di depan pintu yang memiliki papan kayu yang bertuliskan 'Risa'. Membuka pintu tersebut dengan perlahan-lahan agar tidak mengeluarkan suara, aku kemudian melihat Risa yang sedang tertidur sambil memegang sebuah Manga.
Melihat hal itu, aku hanya bisa tersenyum hangat saja ke arahnya, sebelum aku mulai berjalan mendekat ke arahnya secara perlahan.
Sesampainya di dekatnya, aku kemudian tanpa basa-basi langsung mengambil Manga yang sedang dipegang oleh Risa dan membenarkan selimutnya.
Setelah itu, aku mengecup dahinya dan berkata; "Selamat malam, Risa." Ucap ku dengan nada lembut, sambil membelai rambutnya.
Lalu, aku tiba-tiba saja melihat, jika Risa mulai tersenyum ketika aku membelai rambutnya.
Aku yang melihat hal itu hanya bisa terkekeh saja, sebelum aku berbalik dan berjalan pergi keluar dari kamar Risa secara perlahan. Sesampainya di luar, aku kemudian langsung menutup pintu kamar dengan perlahan dan berjalan kembali menuju kamar ku.
Setelah sampai di kamar, aku kemudian langsung duduk di kursi gamingku dan mendorong kursi ku yang lain ke sudut ruangan, sebelum aku mulai membuka ruang chat dari sistem guilf, karena aku tidak pernah membukanya sejak terakhir kali aku membukanya.
◆ ◇ [Ruang Chat Guild] ◆ ◇
Pesan Sistem : Shiramine Seiji [Guild Master] sekarang online.
Jean Gunnhildr [E] : Selamat datang kembali Guild Master.
Yuna [E] : Kamu akhirnya muncul juga, Guild Master. Sudah lama aku menunggumu.
Shiramine Seiji [Guild Master] : Ya, senang melihatmu online juga, Jean, Yuna.
◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆
~Bersambung~※
Promosi Tak Tahu Malu:
Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!
Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!
Catatan Penulis:
Yayy! Akhirnya setelah ini bab dengan perubahan besar akan muncul! Karena, tidak seperti di versi sebelumnya, author berencana untuk sedikit memperpanjang arc ini.
Dan, karena tidak ada hal lain yang ingin aku bicarakan, sampai jumpa lagi di bab selanjutnya! Adios~!
Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.
Suka itu? Tambahkan ke perpustakaan!