31
…
"Kamu tunggu di sini sebentar sama Chilla ya, Mas
mau beli es krim dulu. Kamu mau?"
Gue mengerjap. Apa katanya? Mas?
Sialan! Gue nggak tahu kalau efek seorang laki-laki
menyebut dirinya dengan panggilan itu bisa
sedahsyat ini!
Duh sebentar, gue nggak akan pingsan hanya
karena mendengar itu, kan?
"AI?"
Gue tersentak, ketika merasakan seseorang
menepuk pelan bahu gue. Ternyata pelakunya
adalah Erja. "Ya, eh, boleh."
"Rasa apa?"
"Cokelat aia" iawab gue vane langsung Fria
angguki.
"Punya Chilla yang oreo, strawberry sama cocho
ya, Dad!" ucap Chilla.
Oh, nggak mau kalah itu bocah haha.
Lagi-lagi Erja mengangguk. "Iya, Sayang. Kamu
tungguin di sini sama Tante Alora, oke?"
"Oke, jangan lama-lama!" balas Chilla, sebelum
Erja pergi dan meninggalkan kami berdua, dengan
gue yang kebingungan sendiri. Kira-kira topik apa
yang harus jadi bahan obrolan kami?
Gue jelas nggak bisa bahas cowok-cowok cakep di
sekitar sama Chilla, kan?