"Duh, itu apa buk, kenapa pintu itu kebuka sendiri?" Ujar sari kepada buk Mae.
Tiba-tiba tercium bau wangi melati dari kamar.
"Buk, buk Rodiah, jangan kebanyakan melamun buk di luar masih banyak para warga yang melayat, nanti kalo ibu terus-menerus melamun, nanti kesambet loh, ibu harus kuat dan ikhlasin semua ini!" Ujar buk saroh yang ada di sampingnya.
"Kamu gak tau sih rasanya gimana saroh, Iin itu anak saya satu-satunya nanti saya harus bilang apa sama ayahnya Iin, apalagi kalo dia tau kalo anaknya mati karena keguguran, bisa-bisa aku habis nanti saroh." Buk Rodiah meneteskan air matanya.
"Sudah, jangan nangis, kita keluar yuk, gak enak sama ibu-ibu yang lain, masa tuan rumahnya hanya diam di kamar saja!"
Rodiah akhirnya menganggukan kepalanya dan berjalan dengan sedikit lemah.
Ibu-ibu yang ada di dalam rumah pun langsung melirik kearah buk Rodiah.