Alexandra Camorra dan Gabriel Nostra masih menyimpan dendamnya masing-masing. Emosi kemarahan, rasa sedih dan kebingungan bercampur aduk atas semua informasi yang diterima mereka hari ini.
Tangan Anthony meraih tangan mereka berdua di atas meja, menggenggamnya dengan erat. "Kalian masih muda, begitu panjang kehidupan di depan. Ambilah hikmah dari kata-kata orang tua seperti diriku, dan Monsieur Didier."
Mata tajamnya memandangi wajah mereka, melanjutkan kalimatnya yang belum selesai. "Kalian tidak akan pernah merasa sendiri lagi. Kami mengawasi setiap langkah perjalanan bisnis kalian selama ini. Perseteruan mengenai siapa yang membunuh orang tua kalian memang masih misteri. Dan sebaiknya cobalah berdamailah dengan hati kalian, semua pasti terbuka pada waktunya!"
"Baiklah Zio Anthony!" Gabriel dan Alexandra menjawabnya bersamaan. Walau masih banyak tanda tanya di hati dan pikiran masing-masing.