"Ya Tuhan, ya Tuhan, ya Tuhan," katanya saat aku melenturkan lidahku di dalam dirinya. "Ya Tuhan, Danial." Yang bisa aku rasakan hanyalah panas licin dari lubang Rex dan caranya seolah-olah membuat hubungan arus pendek di seluruh tubuhnya.
"Tolong," kata Rex begitu pelan hingga aku nyaris tidak mendengarnya. Aku menggeser tubuhnya dan membenamkan wajahku di lehernya. Aku bisa mendengar napasnya yang cepat, merasakan panas yang luar biasa keluar dari kulitnya. "Daniel, tolong," dia mengikis.
"Kau membutuhkanku di dalam dirimu?" Kataku rendah di telinganya, dan dia bergidik. Dia mengangguk segera, meraih kondom dan memberikannya kembali padaku.
"Aku ingin kamu seperti ini," kataku padanya, tanganku menyusuri tulang punggungnya. Dia mengangguk lagi dan aku bisa melihat kelegaan di wajahnya.