Sah sudah hubungan adikku dan Ernova di mata hukum dan agama. Aku bangga, sangat. Dia yang dulu selalu memegang baju bagian belakangku untuk menyembunyikan diri ketika Mama murka kini berani membangun rumah tangga.
Melihatnya berdiri di samping Ernova untuk mengambil gambar setelah akan nikah, aku pun tersenyum. Ji-Sung agak rewel, mungkin karena Mama hari ini menggunakan make up yang agak berlebihan. Ah, padahal kan aku begitu menyukai Mama yang tampil biasa-biasa saja tetapi keadaan memintanya seperti ini.
"Oji masih nangis aja," kekeh Regis.
Kami berempat, aku kak Jae dan Regis memang terus bersama sejak tadi. Jangankan menangis dek, Ji-Sung bahkan menolak berada dalam dekapan papinya sampai kak Jae hampir murka tadinya.
"Entahlah, Oji kayaknya nggak mau kayak gitu deh. Oji-nya Mami, sama abang Egis yuk?" tawarku.
Regis mendelik. "Jangan abang, Kak! Kan lebih enakan pakai kakak kayak biasanya. Lihat, kak Jae ketawa denger panggilan abang."