下載應用程式
88% Aku Mati Dan Bereinkarnasi Ke Dalam Dunia Game / Chapter 22: Orang Orang Luar

章節 22: Orang Orang Luar

"Ayah~" desah Shuna dengan meneteskan air matanya, aku pun mendengar desahan Shuna, aku merasa sedih dan kasihan tapi aku harus fokus melawan musuh didepan

dia tampak imut saat menangis, tidak! aku lebih suka dia tidak sedih

"Mia! Nobara, bawa Shuna pergi dari sini, hujan sudah sedikit reda, aku bisa fokus kembali" aku pun merapikan rambutku yang terkena hujan

"Metatron!" dengan panas Metatron aku mampu mengeringkan tubuhku yang basah

"Majulah"

semua pasukan musuh pun berlari ke arahku, jika aku tidak melawan mereka, aku akan kalah, aku bertekad seperti itu, tidak ada kata mundur dalam bertarung, maka bertarunglah! salah satu prajurit mendekatiku dan akan melancarkan tebassan pedangnya, namun aku dapat menangkisnya dan menendangnya, aku merasakan aku sangat ber energy namun Mana ku tidak cukup untuk mengeluarkan Metatron, jadi aku hanya akan menggunakan bola api dan kelincahan ku semua orang ketakutan melihatku dengan kelincahanku, yah ini kerajaan yang lemah bagiku atau aku yang terlalu kuat, haha aku hanya bercanda sebelum aku kedunia ini, aku terkenal oleh bela diriku yang ditakuti oleh anggota geng lain

Suatu malam di Yokohama

"Bunuh semuanya!" teriak Yamashita(Kokonoi sebelum di dunia fantasi)dengan senyuman sadisnya

Yah aku dulu saat masih memimpin geng besar di Yokohama, terkenal dengan kesadisanku memakai senjata dan aku latihan terus menerus agar menjadi kuat suatu saat, aku mendapat kabar bahwa Geng ku akan berperang melawan Geng terbesar di Kantou, untuk memperebutkan gelar Geng terbesar, perang itu terjadi di malam hari dan banyak darah berceceran disaat itu, aku membunuh sekitar 14 orang dengan pedangku dan pistolku, setelah kejadian itu yang dikenal dengan Insiden Kantou, disaat aku sampai dirimah,aku melihat ayahku yang semakin lemah dan sakit aku pun membawanya pergi kerumah sakit dan akhirnya dia menyusul ibu ke surga, betapa suramnya hidupku dulu, aku terus berlatih dan berlatih untuk menunjukan pada orang tuaku bahwa aku bisa bebas, namun mereka kini tiada aku sangat kesepian namun aku sekrang memiliki teman teman berhargaku dia adalah Shuna, Mia, dan 2 murid paling berhargaku aku merasa bersyukur bertemu dengan mereka, hujan pun sudah reda, dan pasukan musuh sudah menyerah, aku berdiri di atas tumpukan mayat dan berkata

"kalian bebas, raja kalian sudah tidak menyiksa kalian, kalian semua bebas!" semuanya pun kebingungan tengang apa yang terjadi, lalu aku tersenyum pada kalian

"Raja kalian, sudah mati, dengan menyesali semua perbuatanya, dia kini akan menpertanggung jawabkan perbuatanya ketika di alam sana" mereka semua pun turut tersenyum karena raja mereka sudah sadar atas perbuatanya, namun kini mereka tidak mempunyai raja, aku mempunyai ide untuk menyatukan kerajaan ini dengan kerajaan Seawater, aku pun menoleh ke belakang dan melihat seluruh pasukan yang dibawa aliansi baru datang

"K-kalian telat" ucapku dengan wajah konyolku

"Oh sudah selesai kah?" tanya raja Seawater

"Waah kebetulan, hei raja, maukah kerajaan ini digabung dengan kerajaan Seawater, karena lumayan dekat dengan Seawater kan?

"Hueeeh, emang mereka mau?" tanyanya dengan terkejut

"Mereka pasti mau" setelah dibahasa dan akhirnua mereka mau bergabung dengan kerajaan Seawater, raja Seawater sangat senang dengan hal ini, aku pun melihat raja Kerajaan Gereja Timur menghampiri Shuna

"Jadi, itu ayahmu yang pernah kamu ceritakan?" ucap Raja Kerajaan Gereja Timur

"Iya~ dia adalah satu satunya keluargaku, namun kini dia telah tiada, tapi aku tidak menyalahkan Kokonoi, dia telah menyelamatkan ayah dan aku" ucap Shuna dengan mengelus mayat ayahnya

"Oh, Kokonoi orang yang baik ya..."

Kami pun naik ke kapal kami masing masing, kami membawa sekitar 60 kapal untuk membawa sekitar 5800 pasukan, aku menggendong Shuna untuk naik ke kapal, karena kakinya patah, aku pun merasa bersalah padanya

"Shuna, maafkan ak-"

"Kamu tidak usah meminta maaf, aku, aku akan selalu memaafkanmu" ucapnya wajah yang merah

"Kamu pasti lelah ya?"

"Hmp"

Aku pun menempatkan Shuna di tempat tidur, dan ternyata hari sudah sore setelah pertarungan, kita akan menuju ke desa atau kerajaan Amenasia aku masih tidak tau Amenasia dimana, namun demi menyelamatkan Rui, aku harus melakukan apa saja, kami pun melanjutkan perjalanan kami menuju Amenasia, Ifrit ya? namun dia seorang gadis, dari Auranya dia cukup kuat, bahkan setara dengan Shuna, sedangkan Shuna mampu mengalahkanku, apakah dia lebih kuat dari Shuna? aku yakin dibandingkan dengan Shuna, dia pasti lebih kuat, jika dia tidak memiliki nama, harus aku kasih nama siapa ya? Misami Mei?Aihara Natsuko?tidak tidak, itu tidak penting, yang penting aku memikirkan cara untuk menyelamatkan Rui

"Guru" panggi Penyihir Perak didekat pintu

"Kenapa?"

"Apakah.. Rui akan baik baik saja~" ucap dia dengan khawatir

"Dia akan baik baik saja"

"Apa buktinya?! kalau, kalau dia dibunuh, bagaimana ini? ~" dia pun meneteskan air matanya

"Kita bicara di luar, Shuna lagi tidur"

kami pun pergi di samping kapal dan saling berbicara

"Aku akan menyelamatkannya, dia tidak akan mati"

"Lalu, aku hanya butuh bukti! aku tidak ingin kehilangan sahabatku lagi!"

Lagi? aku pun menyadari sesuatu ketika dia mengatakan itu, lalu aku memeluk Penyihir Perak dan kami pun saling terhubung ke dalam sebuah ingatan, pada saat kita berada di kehampaan abadi, kami melihag gadis yang sudah menunggu selama 300 tahun itu, lagi, lalu kami menuju ingatan Penyihir Perak

"Guru, apa itu tadi?" ucapnya dengan memegang kepalanya

"Aku tidak tau"

Aku berpikir bahwa semua kejadian ini terhubung, mulai dari aku mati dan bertemu Mia, dimana aku mendapati aku di padang rumput yang penuh dengan nyawa, lalu mereka semua hilang seketika saat kehampaan itu datang, dan Shuna, semua waktu sudah diatur oleh gadis itu, lalu aku melihat pohon apel dalam ingatanku, ibu?! aku pun mengingat masa masaku bersama ibuku dipohon apel itu

"Guru?" aku pun langsung tersadar, ternyata selama ini aku melamun, dan aku masih memeluk Penyihir Perak

"Oh maaf"

"Apa guru memikirkan sesuatu?"

"Tidak, aku hanya sedikit lelah"

"Oh begitu, yaudah guru istirahat saja"

Ada apa ini?! bukanya tadi dia sedang gelisah?! aku semakin bingung tentang dunia ini, pohon apel?! aku tidak tau kenapa ingatan itu tiba tiba muncul dalam ingatan Penyihir Perak, apakah semuanya saling terhubung? tiba tiba aku masuk dalam kehampaan itu lagi dan melihat pohon apel itu mengeluarkan 6 jalur cahaya, aku tidak mengerti apa yang terjadi, aku hanya ingin, aku ingin be- aku ingin menyelamatkan gadis itu, aku ingin

"Guru! tolong secepatnya selamatkan Rui" ucapnya dengan memegang bahuku dengan meneteskan air matanya

"Hah? apa yang terjadi tadi?" Aku pun kebingungan tentang hal yang barusan

"Kenapa? kenapa hal ini terjadi padaku? aku hanyalah anak yang ingin mempunyai teman" ucap Penyihir Perak dengan sangat sangat sedih,aku pun memeluknya dan mengelus punggungnya

"Tenanglah, ada aku, aku akan selalu berada disisimu, aku bukan hanya gurumu, aku adalah temanmu juga, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian, karena, aku menyayangimu" wajah Penyihir Perak pun memerah dan dia menangis dengan kencang

"Ada apa Kokonoi?!" ucap Mia dengan berlari kearahku

"Suutt, dia sedang butuh waktu, kamu lanjut mancing aja" ucapku dengan tersenyum kepada Mia

"Baiklah, nanti aku yang makan paling banyak yaa" teriak dia dengan sangat bahagia

"Eh?! paling banyak?" ucapku dengan wajah konyolku

"Guru, apakah, kamu janji akan bersamaku terus?"

"Ya, aku berjanji, aku akan terus menjagamu, bahkan jika aku harus membunuh seseorang"

"Ooii, Kokonoi, kerajaan Amenasia sudah terlihat didepan" teriak kapten kapal kami, dan dia pun meniupkan terompet untuk pertanda serangan akan dimulai kepada kapal lainya, lalu aku mendengar Komandan Perang berteriak "Bertarunglah seperti kamu akan mati!" yah.. tekadnya masih sama

"Penyihir Perak, waktunya kita menyelamatkan Rui, aku,aku pasti akan menyelamatkannya"

"Iya, semoga guru tidak apa apa"

"Oi Kokonoi, aku juga akan ikut bertarung" tiba tiba seseorang memanggilku dari belakang

"S-Shuna, kakimu kan patah"

"Aku, aku harus menemukan cara untuk bertarung tanpa kaki, aku harus menjadi lebih kuat, ini berkat dirimu, Kokonoi, kita akan bertarung bersama" ucapnya dengan tersenyum padaku

"Tanpa disuruh aku pun juga akan membantu!" teriak Mia dengan melempar se ember ikan di depanku

"Aku akan membantu Kokonoi!" ucap Mia dengan sangat bersemangat

"Semuanya, terima kasih"

"Sekarang, ayo, kita tunjukan bagaimana cara bertarung kita"


Load failed, please RETRY

每周推薦票狀態

Rank -- 推薦票 榜單
Stone -- 推薦票

批量訂閱

目錄

顯示選項

背景

EoMt的

大小

章評

寫檢討 閱讀狀態: C22
無法發佈。請再試一次
  • 寫作品質
  • 更新的穩定性
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景

總分 0.0

評論發佈成功! 閱讀更多評論
用推薦票投票
Rank NO.-- 推薦票榜
Stone -- 推薦票
舉報不當內容
錯誤提示

舉報暴力內容

段落註釋

登錄