Uring-uringan, Ruri tampak tak bergairah. Waktunya hanya ia gunakan untuk bermain bersama mimi, hingga kini keduanya menjadi dekat layaknya sahabat. Tak jarang Ruri mencurahkan isi hatinya kepada Mimi. Sepertinya Mimi mengerrti, lantas monyet berbulu putih itu membelai rambut Ruri. Kini yang menjadi penyematnya telah pergi, namun yang mengherankan keluarga itu tampak tenang seakan yakin Sesilia pasti akan kembali. Sebuah tanda tanya besar pun hadir, "Apa mereka tau kemana Sesilia pergi? Apa jangan-jangan ini bagian dari rencana mereka?"
Tak henti-hentinya Ruri memikirkan Sesilia. Ia merasa yakin ada yang tak biasa dengan gadis itu. Mencoba beberapa kali menanyai Ayah, Ibu ataupun Dino. Namun, jawaban yang ia dapat sangat tidak memuaskan.
"Pasti ada hal yang harus ia kerjakan. Gadis itu sangat keras kepala, namun pekerja keras. Dia tak ingin kami menghawatirkannya," jawab Ayah.