Chylene mengajak Pangeran Ansell untuk berbicara. Ia mendekat kepada Pangeran Ansell, lalu memanggilnya. "PANGERAN!"
Pangeran Ansell menoleh, mendapati sosok Chylene. Ia pun menghentikan aktivitasnya, beralih kepada Chylene. Tampaknya gadis cantik itu ingin berbicara dengannya.
Melalui insting kuat Pangeran Ansell, ia pun mendekat. "Kenapa memanggilku?"
"Ini minumlah."
Pangeran Ansell mengernyitkan alisnya, untuk apa gadis ini memberikan minuman kepadanya? Apakah dia memiliki maksud tertentu?
Karena keraguan yang terpancar dari wajah Pangeran Ansell, Chylene buru-buru menambahkan. "Kamu tidak usah khawatir begitu. Aku hanya ingin memberikanmu minuman. Dan lihatlah kepada dirimu sendiri. Tidakkah kamu melihat kalau kamu ini sudah kelelahan?"
Pangeran Ansell mengusap keringatnya sendiri. Lelaki itu baru sadar kalau keringatnya sudah menetes dengan sangat amat banyak. Ia pun nyengir, "Terima kasih atas bantuanmu."
"Tidak masalah. Aku melihat juga perkembanganmu."