Di depan lobi Ana sedang bersama Mahen yang juga sama dengannya mau menuju parkiran. Ana yang canggung membuat Mahen sungguh tidak enak.
"Kamu juga mau pulang," Ana dengan nada terbata-bata sambil melihat Mahen yang ada di dekatnya.
"Ana kenapa harus canggung seperti itu. Aku kan jadi merasa bersalah soal tadi," Mahen memegang tangan Ana in berjalan bersamanya menuju parkiran.
Ana memasukkan rambut kecilnya ke belakang telinga mengikuti langkah Mahen yang memegang tangannya. Lalu Mahen mulai berbicara kepada Ana untuk memberitahukannya sesuatu mengenai hubungan mereka yang akan semakin sulit jalan ke depannya.
"Ana, jika nanti hubungan kita semakin berat ke depannya. Apa kamu mau menyerah dengan hubungan ini?" tanya Mahen sambil memegang erat tangan Ana yang berjalan di sampingnya.
"Ada apa memangnya kamu menanyakan itu. Apa ada sesuatu yang tidak aku tahu katakan sejujurnya pada aku biar aku siap untuk menghadapinya," Ana memegang tangan Mahen dan menghentikan langkahnya.