Di tengah perjalanannya menyusuri kota dan mencari tempat baru untuk tinggal, tidak sengaja Ella menemukan sebuah studio lukis.
Ella melihat lukisan-lukisan yang terpampang di jendela, lukisan yang menarik perhatiannya. Ia berdiri di depan jendela itu cukup lama sambil terus memandangi lukisan tersebut.
Sejak kecil, Ella memang tertarik pada lukisan. Ia juga sempat belajar melukis. Saat itu, Indri juga belajar bersama dengannya.
Ella sangat menyukai kelas tersebut. Tetapi sayangnya, Indri selalu rewel setiap kali ia belajar melukis. Entah mengapa, tiba-tiba saja kelas tersebut diakhiri.
Saat memikirkannya kembali, Ella baru menyadari bahwa Merry lah yang menghentikan kelas tersebut.
Ia sama sekali tidak peduli meski Ella senang melukis sekali pun. Rasa sayang yang ditunjukkannya kepada Ella hanyalah sebuah kepalsuan.
Satu-satunya orang yang ia pedulikan adalah Indri, putrinya sendiri.