"Liam, apakah kamu mengingatku?" Indri berdiri di tempatnya sambil memegang tas mahalnya dengan elegan.
Gaunnya yang berwarna lavender membuatnya jauh lebih manis dari biasanya. Namun, gaya riasannya yang norak tidak bisa ditutupi.
"Liam," melihat Liam tidak menjawabnya, ia memanggil pria itu sekali lagi.
Ada tatapan mengejek di mata Liam. "Tentu saja aku ingat wanita muda dari Keluarga Maheswara yang tidak terdidik dan tidak beretika, yang membuat mataku terbuka."
Sindiran itu membuat wajah Indri menjadi tidak sedap dipandang.
Pria di hadapannya ini benar-benar tidak tahu malu.
Indri menarik napas dalam-dalam dan menekan kemarahan di hatinya. Ada hal penting yang harus ia lakukan hari ini. apakah ia bisa mendapatkan uang 500 juta atau tidak, semuanya bergantung pada Liam.
Tentu saja ia tidak ingin mengacaukannya dengan membuat Liam kesal.