Perhatian!
Di chapter berikut ini akan berisi adegan yang dapat memicu trauma (trigger). Penulis berharap kepada para pembaca tersayang dapat memutuskan sendiri bahan bacaan yang dirasa bijak. Dimohon untuk tidak meniru maupun mempraktekannya.
"Mavis! Berhenti … jangan pernah kau berani melangkah lebih dari itu!!"
Darah Mavis berdesir hebat ketika sebuah suara memanggil namanya. Tidak, itu bukan Helio maupun ayahnya. Mereka tidak memiliki tone suara yang lebih melengking dan kecil, ia rasa bukan pelayan pribadinya atau adik bungsunya.
"Ya! Benar … kau, Mavis Irianna Moran. Berhenti dan turun dari sana."
Mavis mengenal suara sarkas dan tegas juga selalu membuatnya merinding. Ia mencoba berbalik perlahan, tangannya berpegangan pada kusen jendela untuk menahan tubuhnya. Dan … bingo! Benar, persis seperti dugaannya tidak ada orang lain yang akan berani berbicara dengannya seperti itu kecuali dia⸺si gadis bermanik krimson⸺Dracella.