"Jeelion, kaukah itu?"
Ratu pertama tidak bisa menyembunyikan perasaan kagetnya ketika sekarang melihat wujud sinar kuning yang baru masuk ke dalam kamar itu.
"Ibu!"
Seseorang yang memang Pangeran Jeelion itu menyebut ibu pada wanita yang ada di atas tempat tidur tersebut.
"Kemarilah...."
"Tidak! Sebelum Ibu menjelaskan, kenapa Ibu tidak mau bertemu denganku, padahal Ibu tahu, aku ada di atas!"
Nada suara Pangeran Jeelion meninggi, dan itu membuat sang ratu bungkam untuk sesaat.
"Aku bukannya tidak mau bertemu denganmu, Jeelion, tapi ada sesuatu yang membuat ibu melakukan hal itu."
"Tahukah kau, aku sangat menantikan masa-masa seperti ini? Bisa melihat Ibu kembali. Karena Ibu tewas bagiku adalah hal yang sangat membuatku hancur!"
Pangeran Jeelion melayang mendekati sang ibu yang saat itu juga melakukan hal yang sama seperti dirinya.
Mereka saling meneliti, satu sama lain, hingga sang ratu menyadari tubuh anaknya tidak sempurna di balik jubah kebesaran miliknya.