"Aku hanya sedikit melupakan."
"Sudahlah! Daripada itu, aku menemuimu hanya ingin mengucapkan maaf, maafkan ibuku untuk kejadian yang terjadi pada masa itu."
Suara Pangeran Julian terdengar serius ketika mengucapkan kalimat tersebut.
Florinecia menghela napas ketika mendengar apa yang diucapkan oleh sang pangeran.
"Kau sudah membicarakan masalah ini padanya?"
"Sudah."
"Sebentar lagi, orang-orang ibumu, pasti akan memburuku."
"Tidak akan aku biarkan!"
Florinecia tertawa getir mendengar apa yang diucapkan oleh sang pangeran.
"Kenapa kau tertawa? Kau, tidak percaya?" tanya Pangeran Julian, sembari menatap wajah Florinecia lekat-lekat.
"Kau sekarang sedang sibuk mengejar Jasmine, apa yang bisa aku harapkan? Lagipula, aku sudah mencintai Hanzie, saat ini aku yakin dia dan si Jeelion itu sudah berpisah, tidak lagi satu tubuh, jadi aku tidak usah khawatir lagi jika mendekati Hanzie."
"Aku merasa, perjuanganku selama ini sia-sia."
"Apa?"