Aku pun kembali berbicara, ku katakan padanya bahwa ia harus berterima kasih kepada Tuhan karena telah menyelamatkannya dari hal yang tak kami inginkan. Anak itu hanya menganggukkan kepalanya saja.
Tak lama kemudian, ia kembali memanggilku dan berkata bahwa ia ingin menceritakan tentang Ningsih. Ia meminta aku untuk mendengarkan ceritanya dan jika berkemungkinan, ia juga meminta aku untuk menolong Ningsih. Aku tidak tahu harus bagaimana aku menolongnya sementara aku tak tahu permasalahan apa yang teman Holland itu alami.
Holland memegang tanganku, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Tetapi aku ingin Papa mempercayai semua ceritaku nanti. Aku berkata jujur dan tak ada yang aku tutupi."